This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Ruang TPIP (Tempat Pendaftaran dan Informasi Pasien), Kasir dan Apotik

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 21 Januari 2012

Refresing





Visi Misi dan Motto


VISI, MISI DAN MOTTO
Rumah Sakit Umum Kartini Mojosari Mojokerto

VISI

Rumah Sakit Swasta Pilihan Masyarakat Mojosari Dan Sekitarnya Tahun 2015

MISI

  1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, memuaskan dan terjangkau masyarakat
  2. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan tepat
  3. Menciptakan hubungan kemitraan yang baik dengan pihak luar baik profesional medis maupun bidang kemasyarakatan
  4. Menjadi Rumah Sakit yang terakreditasi

MOTTO

Utamakan Pelayanan Pasien dengan berpedoman dengan 3 S ( Senyum, Sopan, Serius ) dan 3 T ( Tepat Tindakan, Tepat Obat, dan Tepat Waktu )

Kamis, 19 Januari 2012

Mitos Seputar Kehamilan

Seorang suami dinasehati oleh mertuanya agar tidak membunuh binatang saat istrinya hamil atau menutup lubang. Semua nasehat itu ia laksanakan juga karena ia mengharapkan jabang bayi  yang di kandung istrinya kelak lahir selamat. Pasangan semacam ini memang sudah biasa di masyarakat Indonesia. Sampai kini, masih banyak mitos seputar kehamilan yang diyakini oleh sebagian  kalangan  masyarakat.
Di suatu daerah ada kepercayaan, ibu hamil tidak boleh menginjak kotoran ayam karena bisa menyebabkan keguguran. Juga tidak dianjurkan makan ikan laut, nanti  ASI-nya bisa bau amis. Ada sekian banyak mitos yang beredar dan diyakinin masyarakat. Masyarakata kita  tidak kuasa melanggark pantangan atau anjuran itu, karena khawatir akan akibat yang akan ditimbulkannya kelak, baik pada bayi atau kehamilannya itu sendiri. Bagaimana menurut pandangan medis, apa baik dan buruknya?

IKAN LAUT SEBABKAN ASI AMIS?
Sesuai perkembangan kehamilannya ibu hamil membutuhkan kalori sedikit lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil. Jumlah kalori bagi ibu hamil itu meningkat karena digunakan untuk ibu dan bayi yang dikandungnya. Adanya penggunaan kalori yang cukup besar pada ibu hamil inilah yang menyebabkan ibu hamil mudah merasa lapar. Karenanya jika ibu hamil merasa lapar, disarankan segera menyantap makanan dalam porsi kecil tapi sering dan bergizi tinggi makanan gizi tinggi ini bisa diperoleh dari nasi, daging, ikan, sayuran, buah-buahan dan susu.
Namun tidak jarang ibu hamil justru pantang makanan tertentu, ikan laut misalnya. Dianggapnya, makanan berupa ikan laut dapat  mengakibatkan ASI berbau amis, sehingga bayi tidak mau menyusu. Karena ada pemandangan seperti itu di daerah tertentu ada ibu hamil yang hanya mau makan nasi putih dengan sedikit garam saja.
Menurut dokter ahli kebidanan dan kandungan, jka dilihat dari sudut kesehatan, pandangan ibu hamil yang demikian itu kurang benar, karena dapat  menimbulkan efek kurang  baik bagi kesehatan  ibu dan bayi yang dikandungnya.
Memang ada ikan tertentu yang tidak boleh  di makan oleh ibu selama hamil. Namun hanya bagi mereka yang mempunyai  riwayat penyakit tertentu, yang bila makan ikan tersebut  akan mengalami kambuh atau memperberat kondisi penyakitnya. Misalnya ibu hamil  yang menderita hipertensi, tentu selama hamil dilarang  makan ikan asin, sebab kadar garamnya cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi dapat berdampak kurang  baik terhadap  keselamatan bayi dalam kandungan.
Jadi dipandang secara medis, tidak ada kaitan antara ikan laut dengan amisnya ASI. Justru  ikan laut merupakan salah satu sumber gizi penting bagi peningkatan ASI. Entah ASI itu berbau amis atau tidak tetap harus diberikan begitu bayi lahir hingga bayi berusia minimal 4 bulan. Karena ASI merupakan makanan bergizi tinggi  yang sulit  ditandingi oleh makanan apapun.

KOTORAN SEBABKAN KEGUGURAN
Mitos lain mengatakan, ibu hamil tidak boleh menginjak kotoran kucing, ayam atau burung. Karena bisa menyebabkan keguguran. Bagaimana jika tidak sengaja  menginjak kotoran  kucing? bila menginjak kotoran kucing  atau ayam secara tidak sengaja, ibu hamil tersebut harus mengucapkan rqapal penolak  keguguran, yang bunyinya  “tidak menginjak-injak kotoran kucing atau ayam, melainkan menginjak-injak tanah kotor”
Menurut kacamata  medis, mitos ini pun tidak beralasan  menyebabkan keguguran. Anggapan ini tidak  lebih hanya sebuah kepercayaan yang diwariskan. Tapi kalau ditinjau  dari segi  higienis, ada unsur positifnya juga. Karena kotoran kucing atau ayam merupakan  barang kotor  yang merupakan  sarang  penyakit atau kuman-kuman. Di samping itu dari segi keselamatan sang ibu. Bisa saja ibu hamil  terpeleset karena menginjak  kotoran  tersebut. Akibatnya karena  perut ibu terbentur  ke tanah, bisa menyebabkan keguguran.  Apalagi bila usia kandungan  masih muda.
Kepercayaan ini  ada benarnya juga bila dihubungkan dengan kuman toksoplasmosis yang dibawa oleh kucing, ayam dan burung. Kuman ini memang hidup dan berkembang  biak pada ayam, burung dan kucing. Kuman toksoplasmosis mampu menginfeksi darah seseorang dgn gejala demam dan panas dingin. Karena itu bisa saja ibu hamil mengira hanya menderita flu padahal kuman tokso mulai menyerang. Kalau kuman itu sudah menuar ke bayi dalam kandungan, bisa mengakibatkan keguguran.
Cara penularan kuman tokso bisa karena ibu hamil sering berdekatan dengan hewan peliharaan. Penularan dapat terjadi meski ayam, burung atau kucing tidak dalam keadaan sakit, karena sumber penularan utama kuman ini adalah kotoran ayam dan kucing.
Jadi, ada benarnya juga bila ibu hamil tidak boleh menginjak kotoran  kucing atau ayam karena dalam kotoran kucing dan ayam terdapat banyak kuman toksoplasmosis yang bila menyerang  ibu hamil bisa menyebabkan keguguran. Tetapi sekali lagi, yang  menyebabkan  keguguran bukan karena kotorannya, melainkan kuman  toksoplasmosis yang ada dalam kotoran ayam dan kucing tadi. Karena itu, jika ibu merencanakan hamil atau sedang hamil, sebaiknya jauhi binatang atau kotoran yang menjadi media penularan kuman toksoplasmosis.

MEMBUNUH BINATANG
Ada mitos yang mengatakan Ibu hamil tidak boleh membunuh binatang. Karena membunuh binatang selagi ibu sedang hamil, menyebabkan  bayi yang dikandung lahir cacat bawaan.  Bentuk kecacatan, dianggap sesuai dengan binatang yang dibunuhnya, misalnya binatang yang dibunuh itu ikan lele, bisa jadi kelak bayi yang dikandungnya lahir cacat pada mulut atau kepalanya menyerupai mulut atau kepala ikan lele.
Jika dipandang dari ilmu genetika, kepercayaan seperti itu kurang tepat, membunuh binatang ketika  ibu sedang hamil  tidak mempunyai resiko apapun terhadap kesehatan bayi dalam kandungan. Asalkan ketika melakukannya  mental ibu dalam kondisi sehat. Jangan pikirkan akibat negatif setiap perbuatan yang dilakukan, namun berpikirlah  secara positif. Karena bila setelah membunuh binatang, lalu dibayangi kecemasan yang berlebihan, suatu saat hal yang ditakutkan itu bisa saja sungguh-sungguh terjadi.

MINUM AIR KELAPA MUDA
Selain ada mitos yang bersifat pantangan, ada juga yang berupa anjuran, misalnya saran agar ibu hamil rajin minum air kelapa muda pada bulan terakhir menjelang persalinan. Katanya air kelapa muda dapat memperlancar proses persalinan, tanpa perlu terlalu lama mengejan, atau menahan sakit.
Kenyataannya, air kelapa muda tak menyebabkan jalan lahir jadi licin atau membuka lebar. Namun demikian  kepercayaan ibu hamil untuk  sering minum air kelapa muda ini juga tidak mengandung unsur negatif,  karena air kelapa muda memang bersih, sepanjang belum tercemar kuman.
Boleh jadi anggapan ini menjadi manjur karena kepercayaan ibu hamil yang kuat terhadap keampuhan air kelapa muda. Semacam sugesti yang memberikan dorongan sehingga secara psikologis ibu hamil siap menghadapi persalinan. Kesiapan psikologis inilah yang  mempengaruhi lancar tidaknya proses persalinan. Bila secara mental ibu siap menghadapi persalinan, maka proses persalinan akan berjalan lancar. Sebaliknya, bila secara mental ibu tidak siap, ragu-ragu akan khasiat air kelapa muda tersebut, meski setiap hari minum air kelapa muda, tidak akan ada manfaatnya.

Hubungan Sex yang Sehat

Seks bagi seorang dewasa ini masih dihindari untuk dibicarakan di dalam forum-forum terbuka di Indonesia. Mungkin adat ketimuran Indonesia membuat perbincangan mengenai seks bagi wanita masih risih ataupun grogi untuk diperbincangkan di depan umum. Terkadang pandangan atau opini yang salah membuat masyarakat terutama kaum wanita menjadi terbodohkan. Seharusnya topik mengenai seks untuk wanita bisa dibuka umum, namun tetap harus dalam koridor bahwa pendengarnya haruslah orang-orang yang telah dewasa.
Ada pandangan di dalam masyarakat, terutama dari bisik-bisik kaum pria, yang berpandangan bahwa wanita sering melakukan sex bukanlah hal yang merugikan bagi si wanita. Dikatakan bahwa wanita mampu untuk melakukan seks setiap hari tanpa ada efek apapun. Memang manfaat melakukan seks secara rutin bagi wanita adalah kegiatan tersebut akan memacu kerja hormon-hormon dalam tubuh, yang ditengarai mampu meningkatkan vitalitas kerja dan pikiran.
Tetapi di dalam dunia wanita itu sendiri, ada pendapat yang mengatakan aktivitas seks secara rutin mampu membuat tubuh seorang wanita menjadi lebih kurus dari sebelumnya. Apa benar seks bisa bikin kurus buat wanita yang sering melakukannya? Pertanyaan ini bisa dijawab ya dan juga tidak. Kita bisa menjawab ya, tentunya dikarenakan aktifitas seks itu sendiri mampu membuat tubuh membakar kalori atau pun lemak yang tersimpan dalam tubuh. Tentunya kegiatan seks ini juga harus didukung oleh perasaan senang dari si wanita, tanpa ada pemaksaan ataupun tujuan-tujuan lain. Keringat yang dipicu oleh aktivitas seks memang merupakan hasil aktifitas seperti orang sedang berolahraga. Kita tahu bahwa berolahraga merupakan metode untuk membakar lemak di dalam tubuh yang akibatnya akan menguruskan badan. Oleh karena itu, wajarlah dengan membakar lemak, maka tubuh akan menjadi terlihat lebih ramping atau kurus. Tetapi pada sebagian wanita, justru aktifitas seks yang tinggi, malah membuat si wanita menjadi gemar makan. Tentunya jika terjadi hal demikian, seks malah menjadi pemicu obesitas. Inilah alasan untuk jawaban tidak bagi pertanyaan yang diutarakan di atas.
Dan tetap harus diingat bahwa ada akibat negatif buat wanita bercinta setiap hari. Ada beberapa wanita yang mengalami kelelahan fisik akibat bercinta setiap hari. Ada juga yang pikirannya menjadi tidak fokus, karena sering berimajinasi tentang seks. Ada juga yang organ seksnya terjadi iritasi karena memang tidak setiap organ seks wanita memiliki daya tahan yang sama terhadap kontak fisik dengan pria.
Jadi beraktifitas seks secara normal sangat disarankan. Mungkin 2 sampai 3 kali dalam seminggu sudah mencukupi.

Selasa, 17 Januari 2012

MASA KEHAMILAN 6 - 9 BULAN


Setelah usia janin memasuki trimester pertama dan kedua, sisanya adalah menunggu kelahiran yang biasanya terjadi pada trimester ketiga. Pada trimester ini yang dimulai dengan bulan ketujuh, maka Anda akan mulai disibukan dengan pemeriksaan dan persiapan kelahiran bayi. Beberapa proses penyempurnaan perkembangan janin terjadi pada bulan-bulan ini, dimulai pada bulan ketujuh yaitu sistem sarafnya yang mulai bekerja serta otak yang berkembang dengan sangat cepat dari waktu ke waktu.
Bayi dalam kandungan juga mulai bisa membuka dan menutup kelopak mata pada trimester akhir ini khususnya pada bulan kedelapan. Gerakannya juga sudah bisa dideteksi dan akan semakin aktif pada malam hari. Masa ini adalah masa saat seorang ibu bisa memperhatikan dengan jelas pergerakan sang bayi, bersama tendangan-tendangannya.
Trimester akhir ini, bayi sudah benar-benar berkembang, baik dalam kelengkapan serta fungsi organ-organ tubuh ataupun penambahan berat badannya. Bayi juga sudah mulai bisa mengambil sesuatu dan menahannya, sementara di lain pihak dia juga sudah memiliki reflek menghisap yang baik sebagai bekalnya menyusu saat lahir nanti.

Bayi juga sudah siap dilahirkan mulai bulan delapan, dimana paru-parunya telah sepenuhnya berkembang, sistem kekebalan tubuh berfungsi, otaknya sedang bekerja dan beratnya sudah mencapai 2,3 kilogram atau lebih besar tergantung gennya. Lidah bayi juga sudah mulai mengecap rasa, entah itu rasa asam ataupun manis.
Idealnya bayi akan lahir pada umur delapan sampai sembilan bulan, saat ia sudah mencapai pertumbuhan yang cukup dan fisiknya telah tumbuh dengan sempurna.
Sangat penting bagi Anda untuk menyadari semua perubahan yang terjadi dengan bayi dalam tubuh Anda. Ketika otaknya sedang berkembang, sangatlah penting bagi Anda untuk melatih diri agar mendapatkan nutrisi yang baik dan mengkosumsi vitamin prenatal setiap hari, sesuai dengan saran dokter Anda. Istirahat yang cukup dan menjaga diri sendiri terutama jauh dari rokok, alkohol serta obat-obatan karena bisa menyebabkan kerusakan yang signifikan pada bayi Anda.

MASA KEHAMILAN 4 - 6 BULAN

USG baru mulai bisa memperlihatkan bentuk bayi dalam kandungan pada umur tiga bulan namun itu baru gambaran kasar bayi. Memasuki bulan keempat, perkembangan janin akan memasuki trimester kedua. Janin akan mulai bergerak yaitu pada bulan keempat, tepatnya sekitar minggu ketiga belas. Hal ini terjadi karena hormon pada bayi mulai aktif sehingga mereka sudah mulai bisa bereaksi dengan situasi di dalam kandungan.
Perkembangan terjadi dengan cepat pada saat usia janin menginjak umur tiga bulan. Perkembangan bagian tangan dan kaki mulai diikuti dengan tumbuhnya kuku serta rambut-rambut halus. Rambut halus ini akan semakin menebal pada usia empat bulan, yang menyebabkan sempurnanya bentuk alis, bulu mata serta rambut. Kulit juga mulai berkembang pada periode ini, yang dimulai dengan kulit yang sangat tipis.
Begitu pula dengan panca indera yang lainnya seperti mata, hidung, telinga ataupun mulut. Sehingga pada bulan keempat ini, wajah mulai terbentuk pada janin. Pada umur tiga bulan, bayi Anda akan seukuran empat inci dan bertambah satu inci pada bulan setelahnya.
Sementara untuk berat, pada umur empat bulan baru mencapai 45 gram tapi akan meningkat drastis setelah bulan keempat yaitu sampai 160 gram. Benar-benar perkembangan yang pesat. Jika sekarang Anda hamil dengan umur lima bulan, maka siap-siaplah untuk merasakan tendangan lembut pada perut Anda. Penyebabnya ya itu, hormon yang mulai aktif sehingga memicu aktivitas bayi.
Yang paling penting, pada umur lima bulan bayi Anda akan mulai membentuk selaput putih yang melapisi tubuh serta kulitnya yang kemudian kita kenal dengan ari-ari. Perkembangannya akan semakin mantap pada bulan keenam, dimana sistem pencernaan bayi sudah tumbuh sempurna sehingga mulai berfungsi. Berat badan bayi semakin bertambah pada bulan ini hingga mencapai 650 gram dengan panjang sekitar 12 inci.
Gerakan akan semakin terasa karena pada umur enam bulan ini bayi mulai berubah posisi.Anda mau makin merangsang pertumbuhannya? Maka umur enam bulan ini, mulailah menyiapkan musik-musik lembut karena bayi sudah mulai bisa mendengar.

MASA KEHAMILAN 1 - 3 BULAN


Awal kehamilan atau masa trimester pertama merupakan saat yang rawan bagi perkembangan janin, karena biasanya banyak wanita tidak menduga kalau dirinya sedang hamil. Kehamilan baru diketahui ketika usia janin sudah menginjak waktu lebih dari satu bulan. Sementara itu, jika mereka tidak sadar sedang hamil, mereka akan mengkonsumsi berbagai macam makanan serta obat yang bisa merusak perkembangan bayi dalam kandungan. Karena itulah janin pada umur 1-3 bulan ini sangat rentan keguguran.
Saat masa subur, jika sel telur dibuahi maka akan terjadi penempelan sel telur yang berbentuk semacam bola pada dinding rahim calon ibu. Masa ini adalah masa rawan, karena janin masih berupa cikal bakal. Jika Janin selamat, maka bola sel telur itu akan terus berkembang.
Perkembangan sel telur ini akan membentuk seperti udang yang masih berukuran kecil. Sel telur berbentuk udang kecil ini akan semakin berkembang saat memasuki usia kehamilan dua bulan yang diserta dengan penyusunan organ vital jantung serta susunan saraf pusat sejak kehamilan bulan pertama.
Bentuk udang akan semakin menyerupai bayi pada pertengahan bulan kedua, dan disertai dengan terbentuknya wajah bayi serta membesarnya ukuran kepala. Tanda-tanda kehidupan akan muncul dimulai dengan berfungsinya jantung yang ditandai dengan detakan lembut. Selain itu organ lain seperti bagian tangan serta kaki jug mulai terbetuk, seiring dengan terlihat jelasnya tali pusar serta munculnya otot-otot.

Pertumbuhan semakin sempurna pada bulan ketiga dimana jantung sudah mencapai bentuk yang sempurna. Selain jantung, organ-organ lain juga ikut sempurna seperti kaki serta tangan. Bulan ketiga juga mulai terbentuk organ baru seperti telinga, pemisahan jari-jari tangan serta kaki yang mengikuti pembentukan pembentukan kaki serta tangan lainnya. Sementara organ-organ vital lainnya akan baru akan terbentuk pada akhir bulan ketiga dan akan semakin sempurna pada bulan keempat. Karena perkembangannya sudah mulai sempurna, maka jika Anda USG Anda sudah akan bisa melihat bayi Anda pada umur tiga bulan.

INFORMASI KEHAMILAN

Setiap wanita yang telah bersuami pasti akan berbangga hatinya ketika ia dinyatakan positif hamil. Setelah dinyatakan positif hamil, hendaklah setiap wanita mencari dan memahami berbagai informasi seputar kehamilan, apalagi jika kehamilan tersebut merupakan kehamilan pertama baginya. Karena hal tersebut sangat berguna demi tercapainya kehamilan yang sehat.

Informasi kehamilan yang sangat penting dipelajari dan dipahami ibu hamil diantaranya adalah :

1. Mempelajari perubahan-perubahan tubuh pada ibu hamil.
Mempelajari perubahan tubuh dapat mengurangi kegelisahan, keraguan dan kecemasan pada ibu hamil. Ibu hamil yang mengetahui berbagai informasi mengenai perubahan tubuhnya, akan lebih rileks dalam menghadapi perubahan tubuh yang acapkali membuat dirinya tidak nyaman. Perubahan tubuh yang terjadi pada ibu hamil diantaranya adalah perubahan perut, perubahan kondisi rahim, perubahan kondisi payudara, kenaikan berat badan, perubahan pinggul dan panggul serta perubahan kondisi pancaindra.

2. Mempelajari kondisi kehamilan dari trimester pertama hingga trimester ketiga.
Mempelajari tumbuh kembang janin dari kehamilan bulan pertama hingga kehamilan bulan terakhir.
Mempelajari dan memahami gangguan-gangguan kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil seperti kram perut, kecapekan, muntah yang disertai mual, perut kembung, sesak nafas, sakit kepala, sulit tidur, varises dan gangguan lainnya.
3. Mempelajari kebutuhan nutrisi ibu hamil.
Hendaknya ibu hami mengutamakan makanan yang segar dan alami seperti sayuran dan buah-buahan. Karena sayuran dan buah-buahan dapat membantu kelancaran metabolisme pada tubuh.
Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan persalinan.
Banyak sekali informasi kehamilan yang tidak akurat beredar di masyarakat. Informasi yang tidak akurat tersebut telah berkembang menjadi mitos kehamilan yang sangat dipercaya. Repotnya, mitos kehamilan kadang-kadang mempengaruhi sikap ibu hamil dalam menghadapi kehamilannya. Mitos kehamilan tersebut diantaranya :
  • Mitos bahwa ibu hamil harus makan dua kali lipat, padahal sebenarnya kuantitas makanan tidak ada pengaruhnya pada ibu hamil, justru kualitas makananlah yang berpengaruh besar pada kesehatan ibu hamil.
  • Mitos bahwa ibu hamil tidak boleh makan daging kambing karena membahayakan janin. Kenyataannya, apabila ibu hamil tidak memiliki kelebihan kolesterol atau sakit jantung boleh saja mengkonsumsi daging kambing dengan porsi yang wajar.
  • Mitos bahwa air es membuat janin besar. Kenyataannya, es tidak mempunyai nilai gizi maupun energi, sehingga tidak mempengaruhi peningkatan berat badan pada janin.
  • Mitos bahwa air kelapa mempercepat persalinan. Kenyataannya, belum ada penelitian yang membuktikan hal itu.
Oleh karena itu, hendaknya ibu hamil jeli dalam memilah-milih informasi kehamilan yang beredar tersebut. Pilihlah informasi kehamilan yang telah teruji kebenarannya oleh medis.

TETES MATA


Tetes mata saat ini terdapat bermacam-macam jenis, tahukah kita bahwa masing-masing jenis tetes mata tersebut memiliki indikasi yang berbeda pula? Mari kita telisik lebih jauh bagaimana indikasi tetes mata yang sering diresepkan di Farmasi Rumah Sakit kita yang tercinta ini.

Tetes Mata bisa digolongkan ke dalam beberapa golongan, yaitu:
  • Antiinfeksi
  • Antiinflamasi
  • Midriatik dan Cycloplegic
  • Miotik dan Anti Glaukoma
  • Anastetik Lokal
  • Tonik
  • Lain-lain
 GOLONGAN TETES MATA

ANTI INFEKSI
Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan mata karena adanya infeksi oleh mikroba, masuknya benda asing ke dalam kornea mata atau kornea mata luka/ulkus.
Kandungan obat antiseptik dan antiinfeksi mata selain pembawa yang harus steril dan inert (tidak menimbulkan efek pada mata atau tidak bereaksi dengan zat aktifnya/obat) dalam bentuk tetes atau salep, juga zat aktifnya merupakan antibiotik/antiseptik atau antivirus dengan berbagai golongan.

Berikut ini jenis zat aktif yang ada dalam obat antiseptik dan antiinfeksi mata :
  1. Sulfacetamid Na (Albucid®) 
  2. Ciprofloxacin HCl (Baquinor® TM)
Ulkus kornea yang disebabkan oleh Pseudomonas aeroginosa, Serratia marcescens, Staphyllococcus aureus, Streptococcus epidermidis, Streptococcus pneumoniae, Streptococcus viridans.
  1. Tobramycin (Tobradex®)
  2. Chloramphenicol dan kombinasinya
Sediaan Chloramphenicol: Colsancetine®, Cendo Fenicol®, Ikamicetin®.
Sediaan dgn kombinasi: Cendo Mycos® (dgn Hydrocortison).
  1. Dibekacin Sulfat (Dibekacin Meiji® TM)
  2. 6. Ofloxacin (Tarivid® TM, Cendo Floxa®)
  3. Gentamycin Sulfat (Garamycin® TM, Sagestam® TM, Cendo Gentamycin® TM)
  4. Oxytetracycline dan turunannya (Terra-cotril®)
  5. Kombinasi Neomycin Sulfat dan antibiotik lainnya
Untuk sediaan tetes mata Neomisin Sulfat dikombinasi dengan Polymixin B Sulfat dan Phenylephrine atau Polymixin B Sulfat dan Gramicidin.
Sedangkan sediaan salep matanya Neomycin Sulfat dikombinasi dengan Polymixin B Sulfat atau Bacitracin
  1. Ofloxacin (Tarivid® TM) 
  2. Acyclovir

 ANTIINFLAMASI
Peradangan pada mata sering disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur dan alergi. Gejala yang dirasakan pasien misalnya mata berair dan gatal, tampak kemerahan, adanya secret/kotoran mata, silau,  buram atau kelopak mata bengkak. Pengobatan bergantung kepada penyebabnya dapat berupa antibiotika,anti inflamasi, anti alergi, anti jamur dan anti virus. Misalnya Cendo Lyteers®, Cendo Vision®, Vision® dan Voltaren Opthma®.

MIDRIATIK DAN CYCLOPLEGIC
Digunakan untuk memperlebar pupil mata, biasanya digunakan bila akan dilakukan pemeriksaan pada mata untuk melihat detail mata.
Tetes mata midriatik secara temporer akan menstimulasi pelebaran otot iris pada mata.
Midriatik biasa digunakan untuk alasan berikut ini:
  1. Relaksasi otot lensa mata dalam melakukan fokus mata.
  2. Dalam operasi mata untuk menghindari luka gores dengan memperlebar pupil mata (misal: operasi katarak).
  3. Untuk menghindari operasi katarak pada penderita katarak kecil yang masih kecil.
  4. Post operatif Glaukoma.
  5. Pada anak-anak penderita amblyopia (mata malas), midriatik  digunakan sebagai terapi untuk memburamkan pandangan mata agar otak anak terstimulasi.
Penggunaan Midriatik menyebabkan pelebaran pupil mata sehingga lebih sensitif terhadap cahaya. Oleh sebab itu penggunaan kacamata UV dapat membantu. Misalnya : Cendo Mydriatil ®

MIOTIK DAN ANTI GLAUKOMA
Miotik digunakan dengan tujuan konstriksi/memperkecil pupil mata. Obat jenis ini bertolak belakang dengan penggunaan tetes mata midriatik. Sedangkan antiglaukoma digunakan untuk mencegah peningkatan Tekanan Intra Okular yang berakibat pada perubahan patologis optik mata yang dapat menyebabkan kebutaan. Contoh sediaan, misalnya: Azopt ® TM, Betoptima ® TM, Cendo Carpine ® TM, Cendo Timolol ®.

ANASTETIK LOKAL
Anastetik local mata biasa digunakan untuk menimbulkan kekebalan atau mati rasa. Biasanya digunakan sebelum mengukur tekanan pada mata, menghilangkan objek asing dari mata dan sebelum melakukan beberapa pemeriksaan mata. Efek dari tetes mata anastetik biasanya selama 20 menit. Contoh sediaan Pantocain®.

TONIK
Tonik mata berfungsi sebagai penyegar dan mengatasi kelelahan pada mata. Penggunaannya juga mampu mempertajam penglihatan. Contoh sediaan, misalnya : Cendo Augentonic ®.


ISTILAH PENYAKIT PADA MATA

Blefaritis : radang pada kelopak mata.
Dakriosistitis : infeksi pada saluran air mata, ada di dekat hidung.
Katarak : proses kekeruhan yang terjadi pada sebagian atau seluruh bagian lensa mata. Penyebab katarak adalah karena faktor usia, kecelakaan, terganggunya metabolisme tubuh akibat penyakit berkepanjangan, bawaan lahir atau bahkan keracunan.
Keratitis : radang pada kornea mata.
Konjungtivitis :
Peradangan pada konjungtiva (lapisan luar mata dan lapisan dalam kelopak mata) yang disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri, jamur, chlamidia), alergi, iritasi bahan-bahan kimia. Biasa disebut “belekan”.
Mata terasa kasar menggatalkan, merah dan mungkin berair. Konjungtiva yang mengalami iritasi akan tampak merah dan mengeluarkan kotoran. Konjungtivitis karena bakteri mengeluarkan kotoran yang kental dan berwarna putih. Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih

Keratokonjungtivitis: kekeringan pada kedua mata yang berlangsung lama akibat menurunnya fungsi kelenjar air mata, yang menyebabkan dehidrasi pada konjungtiva dan kornea.

Konjungtivitis Vernalis: penyakit alergi mata sepanjang tahun menahun di daerah tropis seperti Indonesia.
Glaukoma: kerusakan penglihatan yang biasanya disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata. Meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara produksi dan pembuangan cairan dalam bola mata, sehingga merusak jaringan-jaringan syaraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata.

Senile cataract adalah kerusakan penglihatan yang diakibatkan oleh penebalan lensa.

Trachoma merupakan infeksi pada mata yg disebabkan oleh Chlamydia trachomatis.

Uveitis adalah peradangan pada uvea atau bola mata


ALERGI OBAT

Pernahkah anda mengalami gatal-gatal setelah minum obat atau mengalami bengkak pada mata dan sesak nafas setelah minum obat tertentu? Bila ya, kemungkinan anda mengalami reaksi alergi terhadap obat-obat tertentu.

Sebenarnya apakah alergi itu?

Alergi merupakan suatu respon tubuh yang diperantarai oleh system imun terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Penyebab alergi (allergen) ada beberapa macam, diantaranya adalah makanan, debu dan obat. Bentuk spesifik dari reaksi alergi obat yang mudah dikenali adalah gatal-gatal, kemerahan ditubuh atau bisa pula timbul bengkak pada mata yang terkadang disertai sesak nafas.
Obat-obat yang sering timbulkan reaksi alergi adalah Penislin, Amoksisilin, antibiotika golongan sulfa, Antalgi (atau sering dikenal dengan alergi Gin-Gin).
Alergi Penisilin & Amoksisilin
Penisilin merupakan salah satu golongan antibiotika yang cukup sering menimbulkan reaksi alergi pada orang-orang yang sensitive. Bagi mereka yang memiliki riwayat alergi penisilin sebaiknya juga menghindari obat-obat yang satu golongan dengannya antara lain : amoksisilin, ampisilin, penisilin prokain, phenoxymethylpenicilin. Bentuk alergi yang muncul biasanya berupa gatal-gatal, kemerahan di kulit, Steven’s Johnson Syndrome, atau syok anafilaksi bila obat yang diberikan berupa injeksi.
Alergi Sulfa
Antibiotika golongan lain yang juga cukup sering menimbulkan reaksi alergi adalah golongan sulfa. Yang termasuk dalam golongan Sulfa ini antara lain : Cotrimoxazole, Sulfadoxin (biasanya kombinasi dengan Pyrimethamine untuk pengobatan malaria), Sulfadiazine, Sulfasalazine.
Alergi Gin-Gin
Antalgin, salah satu obat pengurang rasa sakit, juga termasuk salah satu obat yang cukup sering menimbulkan reaksi alergi. Alergi antalgin ini lebih dikenal dengan sebutan “Alergi Gin-Gin”. Reaksi alergi terhadap Gin-Gin ini cukup unik, karena bentuk alergi yang muncul cukup khas yaitu bengkak pada pelupuk mata, dan terkadang disertai sesak nafas, namun ada pula yang mengalami alergi antalgin dengan bentuk gatal-gatal atau kemerahan di kulit. Bagi mereka yang memiliki riwayat alergi antalgin dengan bentuk alergi bengkak pada pelupuk mata dan sesak nafas, sebaiknya menghindari obat-obat yang termasuk analgetik-antiradang, seperti : Asam Mefenamat, Diklofenak, Piroxicam, Ketoprofen, Ketorolac, Dexketoprofen. Karena obat-obat ini potensial menimbulkan reaksi alergi yang sama dengan alergi antalgin.

Tips aman sebelum minum obat :

1. Pastikan obat yang diminum telah benar.
2. Pastikan anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat yang anda pergunakan.
3. Gunakan obat sesuai petunjuk dokter.
4. Informasikan kepada dokter atau petugas farmasi bila anda memiliki riwayat alergi obat
5. Bawalah selalu catatan alergi obat yang anda miliki dan tunjukkan kepada dokter yang merawat.

Cara Pemberian Obat Pada Anak dan Bayi


Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh orangtua anak maupun bayi
di Farmasi RS Kartini Mojosari Mojokerto :

 Apa yang diperhatikan dokter saat memberikan obat pada bayi atau anak?


Saat meresepkan obat untuk bayi dan anak, dokter akan melihat:
  1. Diagnosa penyakit berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium (jika diperlukan).
  2. Usia bayi. Semakin kecil usia bayi semakin banyak obat yang belum boleh diberikan.
  3. Berat badan bayi. Dosis obat diberikan berdasarkan berat bayi sehingga penimbangan berat badan sangat penting.
Jika obat si kecil tersisa, bolehkah diberikan kembali bila suatu waktu ia mengalami penyakit yang sama?
Bergantung jenis obatnya, jika:
  1. Antibiotik. Tidak boleh! Apapun bentuknya baik itu sirup atau puyer. Antibiotik harus dihabiskan atau sesuai instruksi dokter.
  2. Racikan. Baik sirup maupun puyer sebaiknya tidak diberikan, dikhawatirkan terdapat jenis obat yang tidak bisa dikonsumsi kembali.
  3. Obat sirup. Boleh diberikan, misalnya obat penurun panas, batuk, pilek, dan lain-lain.
  4. Puyer, seperti obat kejang atau obat emergency lainnya, bisa diberikan asalkan kondisi obat tidak berubah, baik warna atau tekstur (menggumpal/tidak). Serta, berat badan atau usia bayi tidak jauh berbeda saat obat tersebut diberikan.

Obat sirup dapat tahan berapa lama setelah kemasannya dibuka?
Sebenarnya tidak ada waktu yang pasti. Ibu sebaiknya mengecek kembali kondisi dan tanggal kadaluwarsa obat.
Bagaimana cara penyimpanan yang baik untuk obat sirup sisa?
  1. Tutup botol obat dengan rapat, cuci/lap dengan air hangat untuk menghilangkan sisa obat di luar botol.
  2. Letakkan di tempat yang tertera dalam kemasan obat. Jika diminta di dalam lemari pendingin, sebaiknya tidak di freezer, tempatkan pada wadah terpisah yang tertutup agar tidak terkontaminasi dari sayuran atau bahan lainnya yang ada dalam lemari pendingin.
  3. Simpan dalam suhu ruangan yang terjaga (26 - 27 derajat Celsius) dan hindarkan dari sinar matahari langsung.

Bolehkah si kecil diberikan obat milik bayi atau anak lain?
Lihat kondisi si kecil. Prinsipnya boleh saja, terbatas obat untuk pertolongan pertama, misalnya penurun panas, asalkan usia atau berat badan antara bayi satu dengan lainnya tidak jauh berbeda, bisa menggunakan aturan pemakaian yang sama. Tapi bila berbeda berat badan maupun usianya tanyakan kepada apoteker Anda. Untuk obat-obat selain obat penurun panas disarankan untuk memeriksakan ke dokter agar pengobatan sesuai dengan kondisi dan dosis yang diperlukan.

Mana lebih baik, obat penurun panas golongan paracetamol atau ibuprofen?
Dua-duanya sama saja, namun kadang ada yang merasa lebih cocok menggunakan paracetamol dibandingkan ibuprofen atau sebaliknya.
Tapi biasanya untuk anak yang memiliki riwayat kejang atau panas yang sulit turun, dokter mungkin mengombinasikan 2 jenis obat penurun panas yang diberikan secara selang-seling.
Untuk kasus yang diduga demam berdarah dengue, pemberian parasetamol menjadi pilihan. Dikarenakan pemberian ibuprofen diduga dapat mengakibatkan turunnya jumlah trombosit.

Kapan boleh diberikan obat penurun panas ulang setelah pemberian yang pertama?
Pemberian diulang 4 - 6 jam setelah pemberian obat sebelumnya. Jika panas sulit turun, ibu dapat memberikan bayi minum lebih banyak dan mengompres badannya dengan air hangat.

Mana lebih baik, obat penurun panas lewat mulut atau anus?
Sama saja, namun obat yang diberikan melalui anus bereaksi lebih cepat. Tetapi pemberiannya disesuaikan juga dengan keluhan si kecil. Jika bayi muntah, obat akan diberikan melalui anus. Namun jika bayi menderita diare, akan lebih efektif jika obat diberikan lewat mulut.

Bolehkah menghentikan pemberian antibiotik sebelum waktunya?

Tidak  boleh  karena  dapat  menimbulkan  resistensi / kebalnya  kuman  terhadap obat. Ibu juga tidak boleh mengganti aturan minumnya, misal:  4x1 menjadi 3x1  karena tiap  antibiotik  memiliki masa kerjanya sendiri. Seandainya  si  kecil  terlewat  1x  waktu  minum  antibiotik,  Ibu   tetap   memberikannya   sesuai   petunjuk pemakaian dengan selang waktu lebih singkat, misalnya: seharusnya bayi minum obat pukul 9 tapi dipercepat menjadi pukul 6.

Benarkah pemberian antibiotik pada bayi dapat mengakibatkan gigi kuning saat anak besar? Saat  Ibu  masih  kecil, ada  jenis  antibiotik  Tetracycline.  Nah, jenis ini dapat menyebabkan gigi kuning saat si kecil besar. Namun jangan khawatir karena sekarang sudah jarang digunakan.

Apakah obat paten lebih baik daripada obat generik?
Antara paten dan generik memiliki kualitas yang sama. Dikarenakan memiliki kandungan yang sama pula. Obat paten biasanya jauh lebih mahal dibandingkan obat generiknya dikarenakan bahan tambahan, biaya pengemasan dan biaya promosinya. Namun kadang dokter meresepkan obat paten dikarenakan ada beberapa jenis obat yang belum tersedia generiknya.

Mungkinkah terjadi reaksi alergi pada bayi saat pemberian obat? Jika ya, bagaimana ciri-cirinya?
Reaksi alergi karena pemberian obat sangat mungkin terjadi.
Ciri-ciri yang timbul bergantung pada sistem apa yang terkena, misalnya:
  1. Pencernaan, ditandai bayi mengalami mual, muntah sampai diare.
  2. Pernapasan, ditandai dengan suara grok-grok akibat produksi lendir yang berlebih. Bahkan bisa sampai terjadi sesak napas.
  3. Kulit, timbul bercak-bercak merah, gatal sampai melepuh.
Reaksi alergi ini dapat timbul langsung sehabis obat diberikan atau bahkan beberapa hari setelahnya. Jadi, ibu disarankan untuk menyimpan copy resep maupun kuitansi pembayaran obat si kecil guna mencari tahu obat mana yang menimbulkan reaksi alergi. Dengan adanya data obat apa saja yang pernah digunakan, ibu dapat mengetahui riwayat pengobatan si kecil pula.

Apa tindakan orangtua jika bayinya mengalami reaksi alergi obat?
Yang pertama dilakukan adalah menghentikan penggunaan obat untuk menghindari reaksi yang lebih lagi.
Tindakan yang dapat dilakukan bergantung keluhan yang timbul, jika:
  1. Ringan, sebatas gatal dan merah-merah, Ibu cukup menghentikan pemberian obatnya dan beri obat topikal pada daerah yang terkena.
  2. Berat, seperti muntah-muntah, diare sampai sesak, segera hentikan pemberian obat dan bawa ke pusat kesehatan terdekat.

Bolehkah menaikkan/menurunkan dosis obat secara mandiri oleh orangtua?
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter, jangan menurunkan/menaikkan dosis secara mandiri. Jika overdosis, dapat mengakibatkan gangguan hati dan ginjal pada jangka panjang. Namun, jika dosisnya kurang, maka obat tidak dapat bekerja secara optimal.

Bagaimana jika bayi memuntahkan obat?
Jika obat yang diberikan langsung dimuntahkan, Ibu bisa memberikan lagi dengan dosis yang sama. Namun jika si kecil muntah setelah 30 menit, Ibu tidak perlu mengulangi, karena usus akan menyerap sebagian besar obat pada waktu 30 - 45 menit setelah pemberian.
Hubungi dokter anak Anda, bila si kecil bolak-balik muntah. Pemberian dosis obat yang terlalu sering bisa menyebabkan muntah maupun diare, terutama pada beberapa jenis antibiotika. Kalau sudah begini, pemberian antibiotika bisa dilakukan dengan cara disuntik.

Bolehkah mencampur obat, misalnya obat sirup dicampur puyer?
Boleh, tetapi Ibu harus memerhatikan waktu pemberiannya. Jangan menggabungkan obat yang seharusnya diminum sebelum makan dengan obat setelah makan.

Manakah yang lebih baik, obat sirup atau puyer?
Sama saja, namun jika obat yang diresepkan jumlahnya banyak, maka demi kepraktisan biasanya dokter meresepkan obat racikan agar si kecil tidak perlu meminum banyak obat.

Bolehkah memberikan obat pada bayi dengan dicampur madu?
Anak-anak sering tidak nyaman dengan rasa obat yang sebagian besar pahit. Untuk memperbaiki rasa sebaiknya bisa diberikan air gula maupun madu murni. Namun kadang dikhawatirkan madu yang beredar belum tentu baik, kadar gula yang tinggi juga bisa menyebabkan batuk. Jika terpaksa harus memberikan puyer yang pahit, Ibu bisa meminta tambahan penetralisir rasa di apotek terdekat.

Bolehkah bayi langsung meminum susu setelah minum obat?
Bergantung jenis obatnya. Ada yang bisa namun ada juga yang menunggu 30 menit setelah pemberian obat, karena ada beberapa obat tertentu yang larut dalam susu.
Ada beberapa obat yang boleh diberikan bersama dengan susu. Misalnya sediaan serbuk Lactobacillus (yang biasa digunakan untuk mengatasi diare pada anak). Namun susu harus diminum semuanya agar obat yang diterima si kecil sesuai dengan dosisnya.

Tip mudah memberikan obat pada bayi?
  1. Ciptakan suasana yang santai, jika si kecil suka mendengar musik maka mainkan musik. Alihkan perhatian agar ia tidak tahu akan diberi obat.
  2. Hindari penggunaan suara keras saat memberikan obat. Gunakan nada lembut dan Ibu dalam kondisi rileks.
  3. Posisikan bayi dengan kepala lebih tinggi agar obat tidak masuk ke paru-paru. Umumnya, memberi obat pada bayi lebih susah, karena ia suka berontak. Makanya, posisi tubuhnya musti pas. Caranya? Pangku si kecil, lalu aturlah agar posisinya setengah duduk.
Catatan: 
Jangan menelentangkan bayi, sebab obat bisa masuk ke paru-paru. Khusus bayi, sebaiknya obat cair diberikan dengan pipet. Bayi kan belum bisa menelan dari sendok! Ada triknya agar obat tadi benar-benar ditelan si kecil. Misalnya, letakkan pipet di sudut mulut bayi, lalu secara perlahan-lahan keluarkan obat. Letakkan ujung pipet obat di bibir bawah si kecil, biarkan obat mengalir ke dalam mulut.



Selasa, 10 Januari 2012

AMPUTASI

ASKEP AMPUTASI

A. Pengertian
Amputasi adalah tindakan pembedahan dengan membuang bagian tubuh.
B. Etiologi
Indikasi utama bedah amputasi adalah karena :
1. Iskemia karena penyakit reskularisasi perifer, biasanya pada orang tua, seperti klien dengan artherosklerosis, Diabetes Mellitus.
2. Trauma amputasi, bisa diakibatkan karena perang, kecelakaan, thermal injury seperti terbakar, tumor, infeksi, gangguan metabolisme seperti pagets disease dan kelainan kongenital.
C. Patofisiologi
Dilakukan sebagian kecil sampai dengan sebagian besar dari tubuh, dengan dua metode :
1. Metode terbuka (guillotine amputasi).
Metode ini digunakan pada klien dengan infeksi yang mengembang. Bentuknya benar-benar terbuka dan dipasang drainage agar luka bersih, dan luka dapat ditutup setelah tidak terinfeksi.
2. Metode tertutup (flap amputasi)
Pada metode ini, kulit tepi ditarik pada atas ujung tulang dan dijahit pada daerah yang diamputasi.
3. Tidak semua amputasi dioperasi dengan terencana, klasifikasi yang lain adalah karena trauma amputasi.
D. Tingkatan Amputasi
1. Ekstremitas atas
Amputasi pada ekstremitas atas dapat mengenai tangan kanan atau kiri. Hal ini berkaitan dengan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, mandi, berpakaian dan aktivitas yang lainnya yang melibatkan tangan.
2. Ekstremitas bawah
Amputasi pada ekstremitas ini dapat mengenai semua atau sebagian dari jari-jari kaki yang menimbulkan seminimal mungkin kemampuannya.
Adapun amputasi yang sering terjadi pada ekstremitas ini dibagi menjadi dua letak amputasi yaitu :
a. Amputasi dibawah lutut (below knee amputation).
Ada 2 metode pada amputasi jenis ini yaitu amputasi pada nonischemic limb dan inschemic limb.
b. Amputasi diatas lutut
Amputasi ini memegang angka penyembuhan tertinggi pada pasien dengan penyakit vaskuler perifer.
3. Nekrosis. Pada keadaan nekrosis biasanya dilakukan dulu terapi konservatif, bila tidak berhasil dilakukan reamputasi dengan level yang lebih tinggi.
4. Kontraktur. Kontraktur sendi dapat dicegah dengan mengatur letak stump amputasi serta melakukan latihan sedini mungkin. Terjadinya kontraktur sendi karena sendi terlalu lama diistirahatkan atau tidak di gerakkan.
5. Neuroma. Terjadi pada ujung-ujung saraf yang dipotong terlalu rendah sehingga melengket dengan kulit ujung stump. Hal ini dapat dicegah dengan memotong saraf lebih proximal dari stump sehingga tertanam di dalam otot.
6. Phantom sensation. Hampir selalu terjadi dimana penderita merasakan masih utuhnya ekstremitas tersebut disertai rasa nyeri. Hal ini dapat diatasi dengan obat-obatan, stimulasi terhadap saraf dan juga dengan cara kombinasi.
E. Penatalaksanaan Amputasi
Amputasi dianggap selesai setelah dipasang prostesis yang baik dan berfungsi.
Ada 2 cara perawatan post amputasi yaitu :
1. Rigid dressing
Yaitu dengan menggunakan plaster of paris yang dipasang waktu dikamar operasi. Pada waktu memasang harus direncanakan apakah penderita harus immobilisasi atau tidak. Bila tidak diperlukan pemasangan segera dengan memperhatikan jangan sampai menyebabkan konstriksi stump dan memasang balutan pada ujung stump serta tempat-tempat tulang yang menonjol. Keuntungan cara ini bisa mencegah oedema, mengurangi nyeri dan mempercepat posisi berdiri.
Setelah pemasangan rigid dressing bisa dilanjutkan dengan mobilisasi segera, mobilisasi setelah 7 – 10 hari post operasi setelah luka sembuh, setelah 2 – 3 minggu, setelah stump sembuh dan mature. Namun untuk mobilisasi dengan rigid dressing ini dipertimbangkan juga faktor usia, kekuatan, kecerdasan penderita, tersedianya perawat yang terampil, therapist dan prosthetist serta kerelaan dan kemauan dokter bedah untuk melakukan supervisi program perawatan. Rigid dressing dibuka pada hari ke 7 – 10 post operasi untuk melihat luka operasi atau bila ditemukan cast yang kendor atau tanda-tanda infeksi lokal atau sistemik.
2. Soft dressing
Yaitu bila ujung stump dirawat secara konvensional, maka digunakan pembalut steril yang rapi dan semua tulang yang menonjol dipasang bantalan yang cukup. Harus diperhatikan penggunaan elastik verban jangan sampai menyebabkan konstriksi pada stump. Ujung stump dielevasi dengan meninggikan kaki tempat tidur, melakukan elevasi dengan mengganjal bantal pada stump tidak baik sebab akan menyebabkan fleksi kontraktur. Biasanya luka diganti balutan dan drain dicabut setelah 48 jam. Ujung stump ditekan sedikit dengan soft dressing dan pasien diizinkan secepat mungkin untuk berdiri setelah kondisinya mengizinkan. Biasanya jahitan dibuka pada hari ke 10 – 14 post operasi. Pada amputasi diatas lutut, penderita diperingatkan untuk tidak meletakkan bantal dibawah stump, hal ini perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya kontraktur.
F. Dampak Masalah Terhadap Sistem Tubuh.
Adapun pengaruhnya meliputi :
1. Kecepatan metabolisme
Jika seseorang dalam keadaan immobilisasi maka akan menyebabkan penekanan pada fungsi simpatik serta penurunan katekolamin dalam darah sehingga menurunkan kecepatan metabolisme basal.
2. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Adanya penurunan serum protein tubuh akibat proses katabolisme lebih besar dari anabolisme, maka akan mengubah tekanan osmotik koloid plasma, hal ini menyebabkan pergeseran cairan intravaskuler ke luar keruang interstitial pada bagian tubuh yang rendah sehingga menyebabkan oedema. Immobilitas menyebabkan sumber stressor bagi klien sehingga menyebabkan kecemasan yang akan memberikan rangsangan ke hypotalamus posterior untuk menghambat pengeluaran ADH, sehingga terjadi peningkatan diuresis.
3. Sistem respirasi
a. Penurunan kapasitas paru
Pada klien immobilisasi dalam posisi baring terlentang, maka kontraksi otot intercosta relatif kecil, diafragma otot perut dalam rangka mencapai inspirasi maksimal dan ekspirasi paksa.
b. Perubahan perfusi setempat
Dalam posisi tidur terlentang, pada sirkulasi pulmonal terjadi perbedaan rasio ventilasi dengan perfusi setempat, jika secara mendadak maka akan terjadi peningkatan metabolisme (karena latihan atau infeksi) terjadi hipoksia.
c. Mekanisme batuk tidak efektif
Akibat immobilisasi terjadi penurunan kerja siliaris saluran pernafasan sehingga sekresi mukus cenderung menumpuk dan menjadi lebih kental dan mengganggu gerakan siliaris normal.
4. Sistem Kardiovaskuler
a. Peningkatan denyut nadi
Terjadi sebagai manifestasi klinik pengaruh faktor metabolik, endokrin dan mekanisme pada keadaan yang menghasilkan adrenergik sering dijumpai pada pasien dengan immobilisasi.
b. Penurunan cardiac reserve
Dibawah pengaruh adrenergik denyut jantung meningkat, hal ini mengakibatkan waktu pengisian diastolik memendek dan penurunan isi sekuncup.
c. Orthostatik Hipotensi
Pada keadaan immobilisasi terjadi perubahan sirkulasi perifer, dimana anterior dan venula tungkai berkontraksi tidak adekuat, vasodilatasi lebih panjang dari pada vasokontriksi sehingga darah banyak berkumpul di ekstremitas bawah, volume darah yang bersirkulasi menurun, jumlah darah ke ventrikel saat diastolik tidak cukup untuk memenuhi perfusi ke otak dan tekanan darah menurun, akibatnya klien merasakan pusing pada saat bangun tidur serta dapat juga merasakan pingsan.
5. Sistem Muskuloskeletal
a. Penurunan kekuatan otot
Dengan adanya immobilisasi dan gangguan sistem vaskuler memungkinkan suplai O2 dan nutrisi sangat berkurang pada jaringan, demikian pula dengan pembuangan sisa metabolisme akan terganggu sehingga menjadikan kelelahan otot.
b. Atropi otot
Karena adanya penurunan stabilitas dari anggota gerak dan adanya penurunan fungsi persarafan. Hal ini menyebabkan terjadinya atropi dan paralisis otot.
c. Kontraktur sendi
Kombinasi dari adanya atropi dan penurunan kekuatan otot serta adanya keterbatasan gerak.
d. Osteoporosis
Terjadi penurunan metabolisme kalsium. Hal ini menurunkan persenyawaan organik dan anorganik sehingga massa tulang menipis dan tulang menjadi keropos.
6. Sistem Pencernaan
a. Anoreksia
Akibat penurunan dari sekresi kelenjar pencernaan dan mempengaruhi sekresi kelenjar pencernaan dan mempengaruhi perubahan sekresi serta penurunan kebutuhan kalori yang menyebabkan menurunnya nafsu makan.
b. Konstipasi
Meningkatnya jumlah adrenergik akan menghambat pristaltik usus dan spincter anus menjadi kontriksi sehingga reabsorbsi cairan meningkat dalam colon, menjadikan faeces lebih keras dan orang sulit buang air besar.
7. Sistem perkemihan
Dalam kondisi tidur terlentang, renal pelvis ureter dan kandung kencing berada dalam keadaan sejajar, sehingga aliran urine harus melawan gaya gravitasi, pelvis renal banyak menahan urine sehingga dapat menyebabkan :
- Akumulasi endapan urine di renal pelvis akan mudah membentuk batu ginjal.
- Tertahannya urine pada ginjal akan menyebabkan berkembang biaknya kuman dan dapat menyebabkan ISK.
8. Sistem integumen
Tirah baring yang lama, maka tubuh bagian bawah seperti punggung dan bokong akan tertekan sehingga akan menyebabkan penurunan suplai darah dan nutrisi ke jaringan. Jika hal ini dibiarkan akan terjadi ischemia, hyperemis dan akan normal kembali jika tekanan dihilangkan dan kulit dimasase untuk meningkatkan suplai darah.
G. Diagnosa Keperawatan
Untuk klien dengan amputasi diagnosa keperawatan yang lazim terjadi adalah :
1. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kehilangan anggota tubuh.
2. Gangguan konsep diri ; body image berhubungan dengan perubahan fisik.
3. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan otot.
4. Gangguan pemenuhan ADL; personal hygiene kurang berhubungan dengan kurangnya kemampuan dalam merawat diri.
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.
6. Potensial kontraktur berhubungan dengan immobilisasi.
7. Potensial infeksi berhubungan dengan adanya luka yang terbuka.
H. Perencanaan
1. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kehilangan anggota tubuh.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang : Mobilisasi fisik terpenuhi.
· Jangka Pendek :
- Klien dapat menggerakkan anggota tubuhnya yang lainnya yang masih ada.
- Klien dapat merubah posisi dari posisi tidur ke posisi duduk.
- ROM, tonus dan kekuatan otot terpelihara.
- Klien dapat melakukan ambulasi.
b. Intervensi :
1.) Kaji ketidakmampuan bergerak klien yang diakibatkan oleh prosedur pengobatan dan catat persepsi klien terhadap immobilisasi.
Rasional : Dengan mengetahui derajat ketidakmampuan bergerak klien dan persepsi klien terhadap immobilisasi akan dapat menemukan aktivitas mana saja yang perlu dilakukan.
2.) Latih klien untuk menggerakkan anggota badan yang masih ada.
Rasional : Pergerakan dapat meningkatkan aliran darah ke otot, memelihara pergerakan sendi dan mencegah kontraktur, atropi.
3.) Tingkatkan ambulasi klien seperti mengajarkan menggunakan tongkat dan kursi roda.
Rasional : Dengan ambulasi demikian klien dapat mengenal dan menggunakan alat-alat yang perlu digunakan oleh klien dan juga untuk memenuhi aktivitas klien.
4.) Ganti posisi klien setiap 3 – 4 jam secara periodik
Rasional : Pergantian posisi setiap 3 – 4 jam dapat mencegah terjadinya kontraktur.
5.) Bantu klien mengganti posisi dari tidur ke duduk dan turun dari tempat tidur.
Rasional : Membantu klien untuk meningkatkan kemampuan dalam duduk dan turun dari tempat tidur.
2. Gangguan konsep diri ; body image berhubungan dengan perubahan fisik.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang : Klien dapat menerima keadaan fisiknya.
· Jangka Pendek :
- Klien dapat meningkatkan body image dan harga dirinya.
- Klien dapat berperan serta aktif selama rehabilitasi dan self care.
3. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan otot.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang : Nyeri berkurang atau hilang
· Jangka Pendek :
- Ekspresi wajah klien tidak meringis kesakitan
- Klien menyatakan nyerinya berkurang
- Klien mampu beraktivitas tanpa mengeluh nyeri.
b. Intervensi :
1.) Tinggikan posisi stump
Rasional : Posisi stump lebih tinggi akan meningkatkan aliran balik vena, mengurangi edema dan nyeri.
2.) Evaluasi derajat nyeri, catat lokasi, karakteristik dan intensitasnya, catat perubahan tanda-tanda vital dan emosi.
Rasional : Merupakan intervensi monitoring yang efektif. Tingkat kegelisahan mempengaruhi persepsi reaksi nyeri.
3.) Berikan teknik penanganan stress seperti relaksasi, latihan nafas dalam atau massase dan distraksi.
Rasional : Distraksi untuk mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri karena perhatian klien dialihkan pada hal-hal lain, teknik relaksasi akan mengurangi ketegangan pada otot yang menurunkan rangsang nyeri pada saraf-saraf nyeri.
4.) Kolaborasi pemberian analgetik
Rasional : Analgetik dapat meningkatkan ambang nyeri pada pusat nyeri di otak atau dapat membloking rangsang nyeri sehingga tidak sampai ke susunan saraf pusat.
4. Gangguan pemenuhan ADL; personal hygiene kurang berhubungan dengan kurangnya kemampuan dalam merawat diri.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang : Klien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri.
· Jangka Pendek :
- Tubuh, mulut dan gigi bersih serta tidak berbau.
- Kuku pendek dan bersih.
- Rambut bersih dan rapih
- Pakaian, tempat tidur dan meja klien bersih dan rapih.
- Klien mengatakan merasa nyaman.
b. Intervensi :
1.) Bantu klien dalam hal mandi dan gosok gigi dengan cara mendekatkan alat-alat mandi, dan menyediakan air di pinggirnya, jika klien mampu.
Rasional : Dengan menyediakan air dan mendekatkan alat-alat mandi maka akan mendorong kemandirian klien dalam hal perawatan dan melakukan aktivitas.
2.) Bantu klien dalam mencuci rambut dan potong kuku.
Rasional : Dengan membantu klien dalam mencuci rambut dan memotong kuku maka kebersihan rambut dan kuku terpenuhi.
3.) Anjurkan klien untuk senantiasa merapikan rambut dan mengganti pakaiannya setiap hari.
Rasional : Dengan membersihkan dan merapihkan lingkungan akan memberikan rasa nyaman klien.
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang : Klien dapat sembuh tanpa komplikasi seperti infeksi.
· Jangka Pendek :
- Kulit bersih dan kelembaban cukup.
- Kulit tidak berwarna merah.
- Kulit pada bokong tidak terasa ngilu.
b. Intervensi :
1.) Kerjasama dengan keluarga untuk selalu menyediakan sabun mandi saat mandi.
Rasional : Sabun mengandung antiseptik yang dapat menghilangkan kuman dan kotoran pada kulit sehingga kulit bersih dan tetap lembab.
2.) Pelihara kebersihan dan kerapihan alat tenun setiap hari.
Rasional : Alat tenun yang bersih dan rapih mengurangi resiko kerusakan kulit dan mencegah masuknya mikroorganisme.
3.) Anjurkan pada klien untuk merubah posisi tidurnya setiap 3 – 4 jam sekali
Rasional : Untuk mencegah penekanan yang terlalu lama yang dapat menyebabkan iritasi.
6. Resiko tinggi terhadap kontraktur berhubungan dengan immobilisasi.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang : Kontraktur tidak terjadi.
· Jangka Pendek :
- Klien dapat melakukan latihan rentang gerak.
- Setiap persendian dapat digerakkan dengan baik.
- Tidak terjadi tanda-tanda kontraktur seperti kaku pada persendian.
b. Intervensi :
1.) Pertahankan peningkatan kontinyu dari puntung selama 24 – 48 jam sesuai pesanan. Jangan menekuk lutut, tempat tidur atau menempatkan bantal dibawah sisa tungkai, tinggikan kaku tempat tidur melalui blok untuk meninggikan puntung.
Rasional : Peninggian menurunkan edema dan menurunkan resiko kontraktur fleksi dari panggul.
2.) Tempatkan klien pada posisi telungkup selama 30 menit 3 – 4 kali setiap hari setelah periode yang ditentukan dari peninggian kontinyu.
Rasional : Otot normalnya berkontraksi waktu dipotong. Posisi telungkup membantu mempertahankan tungkai sisa pada ekstensi penuh.
3.) Tempatkan rol trokanter disamping paha untuk mempertahankan tungkai adduksi.
Rasional : Kontraktur adduksi dapat terjadi karena otot fleksor lebih kuat dari pada otot ekstensor.
4.) Mulai latihan rentang gerak pada puntung 2 – 3 kali sehari mulai pada hari pertama pasca operasi. Konsul terapist fisik untuk latihan yang tepat.
Rasional : Latihan rentang gerak membantu mempertahankan fleksibilitas dan tonus otot.
7. Potensial infeksi berhubungan dengan adanya luka yang terbuka.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang : Infeksi tidak terjadi
· Jangka Pendek :
- Luka bersih dan kering
- Daerah sekitar luka tidak kemerahan dan tidak bengkak.
- Tanda-tanda vital normal
- Nilai leukosit normal (5000 – 10.000/mm3)
b. Intervensi :
1.) Observasi keadaan luka
Rasional : Untuk memonitor bila ada tanda-tanda infeksi sehingga akan cepat ditanggulangi.
2.) Gunakan teknik aseptik dan antiseptik dalam melakukan setiap tindakan keperawatan
Rasional : Tehnik aseptik dan antiseptik untuk mencegah pertumbuhan atau membunuh kuman sehingga infeksi tidak terjadi.
3.) Ganti balutan 2 kali sehari dengan alat yang steril.
Rasional : Mengganti balutan untuk menjaga agar luka tetap bersih dan dengan menggunakan peralatan yang steril agar luka tidak terkontaminasi oleh kuman dari luar.
4.) Monitor LED
Rasional : Memonitor LED untuk mengetahui adanya leukositosis yang merupakan tanda-tanda infeksi.
5.) Monitor tanda-tanda vital
Rasional : Peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi dan penurunan tekanan darah merupakan salah satu terjadinya infeksi
Sumber:
1. Asep Setiawan, SKp, et all, Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
2. Schwartz Stures dan Spencer, Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah,