Sabtu, 21 Januari 2012
Visi Misi dan Motto
11.09
No comments
VISI, MISI
DAN MOTTO
Rumah
Sakit Umum Kartini Mojosari Mojokerto
VISI
Rumah Sakit Swasta Pilihan
Masyarakat Mojosari Dan Sekitarnya Tahun 2015
MISI
- Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, memuaskan dan terjangkau masyarakat
- Terwujudnya pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan tepat
- Menciptakan hubungan kemitraan yang baik dengan pihak luar baik profesional medis maupun bidang kemasyarakatan
- Menjadi Rumah Sakit yang terakreditasi
MOTTO
Utamakan
Pelayanan Pasien dengan berpedoman dengan 3 S ( Senyum, Sopan, Serius ) dan 3 T
( Tepat Tindakan, Tepat Obat, dan Tepat Waktu )
Kamis, 19 Januari 2012
Mitos Seputar Kehamilan
Seorang suami dinasehati oleh mertuanya agar tidak membunuh binatang
saat istrinya hamil atau menutup lubang. Semua nasehat itu ia laksanakan
juga karena ia mengharapkan jabang bayi yang di kandung istrinya kelak
lahir selamat. Pasangan semacam ini memang sudah biasa di masyarakat
Indonesia. Sampai kini, masih banyak mitos seputar kehamilan yang diyakini oleh sebagian kalangan masyarakat.
Di suatu daerah ada kepercayaan, ibu hamil tidak boleh
menginjak kotoran ayam karena bisa menyebabkan keguguran. Juga tidak
dianjurkan makan ikan laut, nanti ASI-nya bisa bau amis. Ada sekian
banyak mitos yang beredar dan diyakinin masyarakat. Masyarakata kita
tidak kuasa melanggark pantangan atau anjuran itu, karena khawatir akan
akibat yang akan ditimbulkannya kelak, baik pada bayi atau kehamilannya
itu sendiri. Bagaimana menurut pandangan medis, apa baik dan buruknya?
IKAN LAUT SEBABKAN ASI AMIS?
Sesuai perkembangan kehamilannya ibu hamil membutuhkan kalori sedikit
lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil. Jumlah kalori
bagi ibu hamil itu meningkat karena digunakan untuk ibu dan bayi yang
dikandungnya. Adanya penggunaan kalori yang cukup besar pada ibu hamil
inilah yang menyebabkan ibu hamil mudah merasa lapar. Karenanya jika ibu
hamil merasa lapar, disarankan segera menyantap makanan dalam porsi
kecil tapi sering dan bergizi tinggi makanan gizi tinggi ini bisa
diperoleh dari nasi, daging, ikan, sayuran, buah-buahan dan susu.
Namun tidak jarang ibu hamil justru pantang makanan
tertentu, ikan laut misalnya. Dianggapnya, makanan berupa ikan laut
dapat mengakibatkan ASI berbau amis, sehingga bayi tidak mau menyusu.
Karena ada pemandangan seperti itu di daerah tertentu ada ibu hamil yang
hanya mau makan nasi putih dengan sedikit garam saja.
Menurut dokter ahli kebidanan dan kandungan, jka dilihat dari sudut
kesehatan, pandangan ibu hamil yang demikian itu kurang benar, karena
dapat menimbulkan efek kurang baik bagi kesehatan ibu dan bayi yang
dikandungnya.
Memang ada ikan tertentu yang tidak boleh di makan oleh ibu selama
hamil. Namun hanya bagi mereka yang mempunyai riwayat penyakit
tertentu, yang bila makan ikan tersebut akan mengalami kambuh atau
memperberat kondisi penyakitnya. Misalnya ibu hamil yang menderita
hipertensi, tentu selama hamil dilarang makan ikan asin, sebab kadar
garamnya cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Tekanan
darah yang tinggi dapat berdampak kurang baik terhadap keselamatan
bayi dalam kandungan.
Jadi dipandang secara medis, tidak ada kaitan antara ikan laut dengan
amisnya ASI. Justru ikan laut merupakan salah satu sumber gizi penting
bagi peningkatan ASI. Entah ASI itu berbau amis atau tidak tetap harus
diberikan begitu bayi lahir hingga bayi berusia minimal 4 bulan. Karena
ASI merupakan makanan bergizi tinggi yang sulit ditandingi oleh
makanan apapun.
KOTORAN SEBABKAN KEGUGURAN
Mitos lain mengatakan, ibu hamil tidak boleh menginjak kotoran
kucing, ayam atau burung. Karena bisa menyebabkan keguguran. Bagaimana
jika tidak sengaja menginjak kotoran kucing? bila menginjak kotoran
kucing atau ayam secara tidak sengaja, ibu hamil tersebut harus
mengucapkan rqapal penolak keguguran, yang bunyinya “tidak
menginjak-injak kotoran kucing atau ayam, melainkan menginjak-injak
tanah kotor”
Menurut kacamata medis, mitos ini pun tidak beralasan menyebabkan
keguguran. Anggapan ini tidak lebih hanya sebuah kepercayaan yang
diwariskan. Tapi kalau ditinjau dari segi higienis, ada unsur
positifnya juga. Karena kotoran kucing atau ayam merupakan barang
kotor yang merupakan sarang penyakit atau kuman-kuman. Di samping itu
dari segi keselamatan sang ibu. Bisa saja ibu hamil terpeleset karena
menginjak kotoran tersebut. Akibatnya karena perut ibu terbentur ke
tanah, bisa menyebabkan keguguran. Apalagi bila usia kandungan masih muda.
Kepercayaan ini ada benarnya juga bila dihubungkan dengan kuman
toksoplasmosis yang dibawa oleh kucing, ayam dan burung. Kuman ini
memang hidup dan berkembang biak pada ayam, burung dan kucing. Kuman
toksoplasmosis mampu menginfeksi darah seseorang dgn gejala demam dan
panas dingin. Karena itu bisa saja ibu hamil mengira hanya menderita flu
padahal kuman tokso mulai menyerang. Kalau kuman itu sudah menuar ke
bayi dalam kandungan, bisa mengakibatkan keguguran.
Cara penularan kuman tokso bisa karena ibu hamil sering berdekatan dengan hewan peliharaan. Penularan dapat terjadi meski ayam, burung atau kucing tidak dalam keadaan sakit, karena sumber penularan utama kuman ini adalah kotoran ayam dan kucing.
Cara penularan kuman tokso bisa karena ibu hamil sering berdekatan dengan hewan peliharaan. Penularan dapat terjadi meski ayam, burung atau kucing tidak dalam keadaan sakit, karena sumber penularan utama kuman ini adalah kotoran ayam dan kucing.
Jadi, ada benarnya juga bila ibu hamil tidak boleh menginjak kotoran
kucing atau ayam karena dalam kotoran kucing dan ayam terdapat banyak
kuman toksoplasmosis yang bila menyerang ibu hamil bisa menyebabkan
keguguran. Tetapi sekali lagi, yang menyebabkan keguguran bukan karena
kotorannya, melainkan kuman toksoplasmosis yang ada dalam kotoran ayam
dan kucing tadi. Karena itu, jika ibu merencanakan hamil atau sedang
hamil, sebaiknya jauhi binatang atau kotoran yang menjadi media
penularan kuman toksoplasmosis.
MEMBUNUH BINATANG
Ada mitos yang mengatakan Ibu hamil tidak boleh membunuh binatang.
Karena membunuh binatang selagi ibu sedang hamil, menyebabkan bayi yang
dikandung lahir cacat bawaan. Bentuk kecacatan, dianggap sesuai dengan
binatang yang dibunuhnya, misalnya binatang yang dibunuh itu ikan lele,
bisa jadi kelak bayi yang dikandungnya lahir cacat pada mulut atau
kepalanya menyerupai mulut atau kepala ikan lele.
Jika dipandang dari ilmu genetika, kepercayaan seperti itu kurang
tepat, membunuh binatang ketika ibu sedang hamil tidak mempunyai
resiko apapun terhadap kesehatan bayi dalam kandungan. Asalkan ketika
melakukannya mental ibu dalam kondisi sehat. Jangan pikirkan akibat
negatif setiap perbuatan yang dilakukan, namun berpikirlah secara
positif. Karena bila setelah membunuh binatang, lalu dibayangi kecemasan
yang berlebihan, suatu saat hal yang ditakutkan itu bisa saja
sungguh-sungguh terjadi.
MINUM AIR KELAPA MUDA
Selain ada mitos yang bersifat pantangan, ada juga yang berupa
anjuran, misalnya saran agar ibu hamil rajin minum air kelapa muda pada
bulan terakhir menjelang persalinan. Katanya air kelapa muda dapat
memperlancar proses persalinan, tanpa perlu terlalu lama mengejan, atau
menahan sakit.
Kenyataannya, air kelapa muda tak menyebabkan jalan lahir jadi licin
atau membuka lebar. Namun demikian kepercayaan ibu hamil untuk sering
minum air kelapa muda ini juga tidak mengandung unsur negatif, karena
air kelapa muda memang bersih, sepanjang belum tercemar kuman.
Boleh jadi anggapan ini menjadi manjur karena kepercayaan ibu hamil
yang kuat terhadap keampuhan air kelapa muda. Semacam sugesti yang
memberikan dorongan sehingga secara psikologis ibu hamil siap menghadapi
persalinan. Kesiapan psikologis
inilah yang mempengaruhi lancar tidaknya proses persalinan. Bila
secara mental ibu siap menghadapi persalinan, maka proses persalinan
akan berjalan lancar. Sebaliknya, bila secara mental ibu tidak siap,
ragu-ragu akan khasiat air kelapa muda tersebut, meski setiap hari minum
air kelapa muda, tidak akan ada manfaatnya.
Hubungan Sex yang Sehat
Seks bagi seorang dewasa ini masih dihindari untuk dibicarakan di
dalam forum-forum terbuka di Indonesia. Mungkin adat ketimuran Indonesia
membuat perbincangan mengenai seks bagi wanita masih risih ataupun
grogi untuk diperbincangkan di depan umum. Terkadang pandangan atau
opini yang salah membuat masyarakat terutama kaum wanita menjadi
terbodohkan. Seharusnya topik mengenai seks untuk wanita bisa dibuka
umum, namun tetap harus dalam koridor bahwa pendengarnya haruslah
orang-orang yang telah dewasa.
Ada pandangan di dalam masyarakat, terutama dari bisik-bisik kaum pria, yang berpandangan bahwa wanita sering melakukan sex
bukanlah hal yang merugikan bagi si wanita. Dikatakan bahwa wanita
mampu untuk melakukan seks setiap hari tanpa ada efek apapun. Memang
manfaat melakukan seks secara rutin bagi wanita adalah kegiatan tersebut
akan memacu kerja hormon-hormon dalam tubuh, yang ditengarai mampu
meningkatkan vitalitas kerja dan pikiran.
Tetapi di dalam dunia wanita itu sendiri, ada pendapat yang
mengatakan aktivitas seks secara rutin mampu membuat tubuh seorang
wanita menjadi lebih kurus dari sebelumnya. Apa benar seks bisa bikin kurus
buat wanita yang sering melakukannya? Pertanyaan ini bisa dijawab ya
dan juga tidak. Kita bisa menjawab ya, tentunya dikarenakan aktifitas
seks itu sendiri mampu membuat tubuh membakar kalori
atau pun lemak yang tersimpan dalam tubuh. Tentunya kegiatan seks ini
juga harus didukung oleh perasaan senang dari si wanita, tanpa ada
pemaksaan ataupun tujuan-tujuan lain. Keringat yang dipicu oleh
aktivitas seks memang merupakan hasil aktifitas seperti orang sedang
berolahraga. Kita tahu bahwa berolahraga merupakan metode untuk membakar
lemak di dalam tubuh yang akibatnya akan menguruskan badan. Oleh karena
itu, wajarlah dengan membakar lemak, maka tubuh akan menjadi terlihat
lebih ramping atau kurus. Tetapi pada sebagian wanita, justru aktifitas
seks yang tinggi, malah membuat si wanita menjadi gemar makan. Tentunya
jika terjadi hal demikian, seks malah menjadi pemicu obesitas. Inilah
alasan untuk jawaban tidak bagi pertanyaan yang diutarakan di atas.
Dan tetap harus diingat bahwa ada akibat negatif buat wanita bercinta setiap hari.
Ada beberapa wanita yang mengalami kelelahan fisik akibat bercinta
setiap hari. Ada juga yang pikirannya menjadi tidak fokus, karena sering
berimajinasi tentang seks. Ada juga yang organ seksnya terjadi iritasi
karena memang tidak setiap organ seks wanita memiliki daya tahan yang
sama terhadap kontak fisik dengan pria.
Jadi beraktifitas seks secara normal sangat disarankan. Mungkin 2 sampai 3 kali dalam seminggu sudah mencukupi.
Selasa, 17 Januari 2012
MASA KEHAMILAN 6 - 9 BULAN
Setelah usia janin memasuki trimester pertama
dan kedua, sisanya adalah
menunggu kelahiran yang biasanya terjadi pada trimester ketiga.
Pada trimester ini yang dimulai dengan bulan ketujuh, maka Anda akan mulai
disibukan dengan pemeriksaan dan persiapan kelahiran bayi. Beberapa proses
penyempurnaan perkembangan janin terjadi pada bulan-bulan ini,
dimulai pada bulan ketujuh yaitu sistem sarafnya yang mulai bekerja serta
otak yang berkembang dengan sangat cepat dari waktu ke waktu.
Bayi dalam kandungan juga mulai bisa
membuka dan menutup kelopak mata pada trimester akhir ini khususnya pada
bulan kedelapan. Gerakannya juga sudah bisa dideteksi dan akan semakin aktif
pada malam hari. Masa ini adalah masa saat seorang ibu bisa memperhatikan
dengan jelas pergerakan sang bayi, bersama tendangan-tendangannya.
Trimester akhir ini, bayi sudah benar-benar berkembang, baik dalam
kelengkapan serta fungsi organ-organ tubuh ataupun penambahan berat
badannya. Bayi juga sudah mulai bisa mengambil sesuatu dan menahannya,
sementara di lain pihak dia juga sudah memiliki reflek menghisap yang
baik sebagai bekalnya menyusu saat lahir nanti.
Bayi juga sudah siap dilahirkan mulai bulan
delapan, dimana paru-parunya telah sepenuhnya berkembang, sistem kekebalan
tubuh berfungsi, otaknya sedang bekerja dan beratnya sudah mencapai 2,3
kilogram atau lebih besar tergantung gennya. Lidah bayi juga sudah mulai
mengecap rasa, entah itu rasa asam ataupun manis.
Idealnya bayi akan lahir pada umur delapan
sampai sembilan bulan, saat ia sudah mencapai pertumbuhan yang cukup dan
fisiknya telah tumbuh dengan sempurna.
Sangat penting bagi Anda untuk menyadari semua perubahan yang terjadi
dengan bayi dalam tubuh Anda. Ketika otaknya sedang berkembang,
sangatlah penting bagi Anda untuk melatih diri agar mendapatkan nutrisi
yang baik dan mengkosumsi vitamin prenatal setiap hari, sesuai dengan
saran dokter Anda. Istirahat yang cukup dan menjaga diri sendiri
terutama jauh dari rokok, alkohol serta obat-obatan karena bisa
menyebabkan kerusakan yang signifikan pada bayi Anda.MASA KEHAMILAN 4 - 6 BULAN
USG baru mulai bisa memperlihatkan bentuk bayi
dalam kandungan pada umur tiga bulan namun itu baru gambaran kasar bayi.
Memasuki bulan keempat, perkembangan janin akan memasuki trimester
kedua. Janin akan mulai bergerak yaitu pada bulan keempat, tepatnya
sekitar minggu ketiga belas. Hal ini terjadi karena hormon pada bayi mulai
aktif sehingga mereka sudah mulai bisa bereaksi dengan situasi di dalam
kandungan.
Perkembangan terjadi dengan cepat pada saat usia
janin menginjak umur tiga bulan. Perkembangan bagian tangan dan kaki
mulai diikuti dengan tumbuhnya kuku serta rambut-rambut halus. Rambut halus ini
akan semakin menebal pada usia empat bulan, yang menyebabkan sempurnanya
bentuk alis, bulu mata serta rambut. Kulit juga mulai berkembang pada periode
ini, yang dimulai dengan kulit yang sangat tipis.
Begitu pula dengan panca indera yang lainnya seperti mata, hidung,
telinga ataupun mulut. Sehingga pada bulan keempat ini, wajah mulai
terbentuk pada janin. Pada umur tiga bulan, bayi Anda akan seukuran
empat inci dan bertambah satu inci pada bulan setelahnya.
Sementara untuk berat, pada umur empat bulan baru mencapai 45 gram
tapi akan meningkat drastis setelah bulan keempat yaitu sampai 160 gram.
Benar-benar perkembangan yang pesat. Jika sekarang Anda hamil dengan
umur lima bulan, maka siap-siaplah untuk merasakan tendangan lembut pada
perut Anda. Penyebabnya ya itu, hormon yang mulai aktif sehingga memicu
aktivitas bayi.
Yang paling penting, pada umur lima bulan bayi
Anda akan mulai membentuk selaput putih yang melapisi tubuh serta kulitnya
yang kemudian kita kenal dengan ari-ari. Perkembangannya akan semakin mantap
pada bulan keenam, dimana sistem pencernaan bayi sudah tumbuh sempurna
sehingga mulai berfungsi. Berat badan bayi semakin bertambah pada bulan ini
hingga mencapai 650 gram dengan panjang sekitar 12 inci.
Gerakan akan semakin terasa karena pada umur enam bulan ini bayi mulai berubah posisi.Anda mau makin merangsang pertumbuhannya? Maka umur enam bulan ini, mulailah menyiapkan musik-musik lembut karena bayi sudah mulai bisa mendengar.
Gerakan akan semakin terasa karena pada umur enam bulan ini bayi mulai berubah posisi.Anda mau makin merangsang pertumbuhannya? Maka umur enam bulan ini, mulailah menyiapkan musik-musik lembut karena bayi sudah mulai bisa mendengar.
MASA KEHAMILAN 1 - 3 BULAN
Awal kehamilan atau masa trimester
pertama merupakan saat yang rawan bagi perkembangan janin,
karena biasanya banyak wanita tidak menduga kalau dirinya sedang hamil.
Kehamilan baru diketahui ketika usia janin sudah menginjak waktu
lebih dari satu bulan. Sementara itu, jika mereka tidak sadar sedang hamil,
mereka akan mengkonsumsi berbagai macam makanan serta obat yang bisa merusak
perkembangan bayi dalam kandungan. Karena itulah janin pada umur 1-3
bulan ini sangat rentan keguguran.
Perkembangan sel telur ini akan membentuk seperti udang yang masih
berukuran kecil. Sel telur berbentuk udang kecil ini akan semakin
berkembang saat memasuki usia kehamilan dua bulan yang diserta dengan
penyusunan organ vital jantung serta susunan saraf pusat sejak kehamilan
bulan pertama.
Saat masa subur, jika sel telur dibuahi maka
akan terjadi penempelan sel telur yang berbentuk semacam bola pada dinding
rahim calon ibu. Masa ini adalah masa rawan, karena janin masih berupa cikal
bakal. Jika Janin selamat, maka bola sel telur itu akan terus berkembang.
Bentuk udang akan semakin menyerupai bayi pada pertengahan bulan
kedua, dan disertai dengan terbentuknya wajah bayi serta membesarnya
ukuran kepala. Tanda-tanda kehidupan akan muncul dimulai dengan
berfungsinya jantung yang ditandai dengan detakan lembut. Selain itu
organ lain seperti bagian tangan serta kaki jug mulai terbetuk, seiring
dengan terlihat jelasnya tali pusar serta munculnya otot-otot.
Pertumbuhan semakin sempurna pada bulan ketiga dimana jantung sudah mencapai bentuk yang sempurna. Selain jantung, organ-organ lain juga ikut sempurna seperti kaki serta tangan. Bulan ketiga juga mulai terbentuk organ baru seperti telinga, pemisahan jari-jari tangan serta kaki yang mengikuti pembentukan pembentukan kaki serta tangan lainnya. Sementara organ-organ vital lainnya akan baru akan terbentuk pada akhir bulan ketiga dan akan semakin sempurna pada bulan keempat. Karena perkembangannya sudah mulai sempurna, maka jika Anda USG Anda sudah akan bisa melihat bayi Anda pada umur tiga bulan.
Pertumbuhan semakin sempurna pada bulan ketiga dimana jantung sudah mencapai bentuk yang sempurna. Selain jantung, organ-organ lain juga ikut sempurna seperti kaki serta tangan. Bulan ketiga juga mulai terbentuk organ baru seperti telinga, pemisahan jari-jari tangan serta kaki yang mengikuti pembentukan pembentukan kaki serta tangan lainnya. Sementara organ-organ vital lainnya akan baru akan terbentuk pada akhir bulan ketiga dan akan semakin sempurna pada bulan keempat. Karena perkembangannya sudah mulai sempurna, maka jika Anda USG Anda sudah akan bisa melihat bayi Anda pada umur tiga bulan.
INFORMASI KEHAMILAN
Setiap wanita yang telah bersuami pasti akan
berbangga hatinya ketika ia dinyatakan positif hamil. Setelah dinyatakan
positif hamil, hendaklah setiap wanita mencari dan memahami berbagai informasi seputar kehamilan, apalagi jika kehamilan
tersebut merupakan kehamilan pertama baginya. Karena hal tersebut sangat
berguna demi tercapainya kehamilan yang sehat.
Informasi kehamilan yang sangat penting dipelajari dan dipahami ibu hamil diantaranya adalah :
1. Mempelajari perubahan-perubahan tubuh pada ibu hamil.
Mempelajari perubahan tubuh dapat mengurangi kegelisahan, keraguan dan kecemasan pada ibu hamil. Ibu hamil yang mengetahui berbagai informasi mengenai perubahan tubuhnya, akan lebih rileks dalam menghadapi perubahan tubuh yang acapkali membuat dirinya tidak nyaman. Perubahan tubuh yang terjadi pada ibu hamil diantaranya adalah perubahan perut, perubahan kondisi rahim, perubahan kondisi payudara, kenaikan berat badan, perubahan pinggul dan panggul serta perubahan kondisi pancaindra.
2. Mempelajari kondisi kehamilan dari trimester pertama hingga trimester ketiga.
Mempelajari tumbuh kembang janin dari kehamilan bulan pertama hingga kehamilan bulan terakhir.
Mempelajari dan memahami gangguan-gangguan kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil seperti kram perut, kecapekan, muntah yang disertai mual, perut kembung, sesak nafas, sakit kepala, sulit tidur, varises dan gangguan lainnya.
3. Mempelajari kebutuhan nutrisi ibu hamil.
Hendaknya ibu hami mengutamakan makanan yang segar dan alami seperti sayuran dan buah-buahan. Karena sayuran dan buah-buahan dapat membantu kelancaran metabolisme pada tubuh.
Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan persalinan.
Banyak sekali informasi kehamilan yang tidak akurat beredar di masyarakat. Informasi yang tidak akurat tersebut telah berkembang menjadi mitos kehamilan yang sangat dipercaya. Repotnya, mitos kehamilan kadang-kadang mempengaruhi sikap ibu hamil dalam menghadapi kehamilannya. Mitos kehamilan tersebut diantaranya :
Informasi kehamilan yang sangat penting dipelajari dan dipahami ibu hamil diantaranya adalah :
1. Mempelajari perubahan-perubahan tubuh pada ibu hamil.
Mempelajari perubahan tubuh dapat mengurangi kegelisahan, keraguan dan kecemasan pada ibu hamil. Ibu hamil yang mengetahui berbagai informasi mengenai perubahan tubuhnya, akan lebih rileks dalam menghadapi perubahan tubuh yang acapkali membuat dirinya tidak nyaman. Perubahan tubuh yang terjadi pada ibu hamil diantaranya adalah perubahan perut, perubahan kondisi rahim, perubahan kondisi payudara, kenaikan berat badan, perubahan pinggul dan panggul serta perubahan kondisi pancaindra.
2. Mempelajari kondisi kehamilan dari trimester pertama hingga trimester ketiga.
Mempelajari tumbuh kembang janin dari kehamilan bulan pertama hingga kehamilan bulan terakhir.
Mempelajari dan memahami gangguan-gangguan kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil seperti kram perut, kecapekan, muntah yang disertai mual, perut kembung, sesak nafas, sakit kepala, sulit tidur, varises dan gangguan lainnya.
3. Mempelajari kebutuhan nutrisi ibu hamil.
Hendaknya ibu hami mengutamakan makanan yang segar dan alami seperti sayuran dan buah-buahan. Karena sayuran dan buah-buahan dapat membantu kelancaran metabolisme pada tubuh.
Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan persalinan.
Banyak sekali informasi kehamilan yang tidak akurat beredar di masyarakat. Informasi yang tidak akurat tersebut telah berkembang menjadi mitos kehamilan yang sangat dipercaya. Repotnya, mitos kehamilan kadang-kadang mempengaruhi sikap ibu hamil dalam menghadapi kehamilannya. Mitos kehamilan tersebut diantaranya :
- Mitos bahwa ibu hamil harus makan dua kali lipat, padahal sebenarnya kuantitas makanan tidak ada pengaruhnya pada ibu hamil, justru kualitas makananlah yang berpengaruh besar pada kesehatan ibu hamil.
- Mitos bahwa ibu hamil tidak boleh makan daging kambing karena membahayakan janin. Kenyataannya, apabila ibu hamil tidak memiliki kelebihan kolesterol atau sakit jantung boleh saja mengkonsumsi daging kambing dengan porsi yang wajar.
- Mitos bahwa air es membuat janin besar. Kenyataannya, es tidak mempunyai nilai gizi maupun energi, sehingga tidak mempengaruhi peningkatan berat badan pada janin.
- Mitos bahwa air kelapa mempercepat persalinan. Kenyataannya, belum ada penelitian yang membuktikan hal itu.
TETES MATA
Tetes mata saat ini terdapat bermacam-macam jenis, tahukah kita bahwa masing-masing jenis tetes mata tersebut memiliki indikasi yang berbeda pula? Mari kita telisik lebih jauh bagaimana indikasi tetes mata yang sering diresepkan di Farmasi Rumah Sakit kita yang tercinta ini.
Tetes Mata bisa digolongkan ke dalam beberapa golongan, yaitu:
- Antiinfeksi
- Antiinflamasi
- Midriatik dan Cycloplegic
- Miotik dan Anti Glaukoma
- Anastetik Lokal
- Tonik
- Lain-lain
GOLONGAN TETES MATA
ANTI INFEKSI
Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan
mata karena adanya infeksi oleh mikroba, masuknya benda asing ke dalam
kornea mata atau kornea mata luka/ulkus.
Kandungan obat antiseptik dan antiinfeksi mata selain pembawa yang
harus steril dan inert (tidak menimbulkan efek pada mata atau tidak
bereaksi dengan zat aktifnya/obat) dalam bentuk tetes atau salep, juga
zat aktifnya merupakan antibiotik/antiseptik atau antivirus dengan
berbagai golongan.
- Sulfacetamid Na (Albucid®)
- Ciprofloxacin HCl (Baquinor® TM)
Ulkus kornea yang disebabkan oleh Pseudomonas aeroginosa, Serratia
marcescens, Staphyllococcus aureus, Streptococcus epidermidis,
Streptococcus pneumoniae, Streptococcus viridans.
- Tobramycin (Tobradex®)
- Chloramphenicol dan kombinasinya
Sediaan dgn kombinasi: Cendo Mycos® (dgn Hydrocortison).
- Dibekacin Sulfat (Dibekacin Meiji® TM)
- 6. Ofloxacin (Tarivid® TM, Cendo Floxa®)
- Gentamycin Sulfat (Garamycin® TM, Sagestam® TM, Cendo Gentamycin® TM)
- Oxytetracycline dan turunannya (Terra-cotril®)
- Kombinasi Neomycin Sulfat dan antibiotik lainnya
Untuk sediaan tetes mata Neomisin Sulfat dikombinasi dengan Polymixin
B Sulfat dan Phenylephrine atau Polymixin B Sulfat dan Gramicidin.
Sedangkan sediaan salep matanya Neomycin Sulfat dikombinasi dengan Polymixin B Sulfat atau Bacitracin
- Ofloxacin (Tarivid® TM)
- Acyclovir
ANTIINFLAMASI
Peradangan pada mata sering disebabkan oleh infeksi bakteri, virus,
jamur dan alergi. Gejala yang dirasakan pasien misalnya mata berair dan
gatal, tampak kemerahan, adanya secret/kotoran mata, silau, buram atau
kelopak mata bengkak. Pengobatan bergantung kepada penyebabnya dapat
berupa antibiotika,anti inflamasi, anti alergi, anti jamur dan anti
virus. Misalnya Cendo Lyteers®, Cendo Vision®, Vision® dan Voltaren Opthma®.
MIDRIATIK DAN CYCLOPLEGIC
Digunakan untuk memperlebar pupil mata, biasanya
digunakan bila akan dilakukan pemeriksaan pada mata untuk melihat detail mata.
Tetes mata midriatik secara temporer akan
menstimulasi pelebaran otot iris pada mata.
Midriatik biasa digunakan untuk alasan berikut ini:
- Relaksasi otot lensa mata dalam melakukan fokus mata.
- Dalam operasi mata untuk menghindari luka gores dengan memperlebar pupil mata (misal: operasi katarak).
- Untuk menghindari operasi katarak pada penderita katarak kecil yang masih kecil.
- Post operatif Glaukoma.
- Pada anak-anak penderita amblyopia (mata malas), midriatik digunakan sebagai terapi untuk memburamkan pandangan mata agar otak anak terstimulasi.
Penggunaan Midriatik menyebabkan pelebaran pupil mata sehingga lebih
sensitif terhadap cahaya. Oleh sebab itu penggunaan kacamata UV dapat membantu.
Misalnya : Cendo Mydriatil ®
MIOTIK DAN
ANTI GLAUKOMA
Miotik digunakan dengan tujuan konstriksi/memperkecil pupil mata. Obat
jenis ini bertolak belakang dengan penggunaan tetes mata midriatik. Sedangkan
antiglaukoma digunakan untuk mencegah peningkatan Tekanan Intra Okular yang
berakibat pada perubahan patologis optik mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
Contoh sediaan, misalnya: Azopt
® TM, Betoptima ® TM, Cendo Carpine ® TM, Cendo Timolol ®.
ANASTETIK
LOKAL
Anastetik local mata biasa digunakan untuk menimbulkan kekebalan atau
mati rasa. Biasanya digunakan sebelum mengukur tekanan pada mata, menghilangkan
objek asing dari mata dan sebelum melakukan beberapa pemeriksaan mata. Efek
dari tetes mata anastetik biasanya selama 20 menit. Contoh sediaan Pantocain®.
TONIK
Tonik mata berfungsi sebagai penyegar dan mengatasi kelelahan pada
mata. Penggunaannya juga mampu mempertajam penglihatan. Contoh sediaan,
misalnya : Cendo Augentonic ®.
ISTILAH PENYAKIT PADA MATA
Blefaritis : radang pada kelopak mata.
Dakriosistitis : infeksi pada saluran air mata, ada di dekat hidung.
Katarak : proses kekeruhan yang terjadi pada
sebagian atau seluruh bagian lensa mata. Penyebab katarak adalah karena
faktor usia, kecelakaan, terganggunya metabolisme tubuh akibat penyakit
berkepanjangan, bawaan lahir atau bahkan keracunan.
Keratitis : radang pada kornea mata.
Konjungtivitis :
Peradangan pada konjungtiva (lapisan luar mata dan lapisan dalam
kelopak mata) yang disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri,
jamur, chlamidia), alergi, iritasi bahan-bahan kimia. Biasa disebut
“belekan”.
Mata terasa kasar menggatalkan, merah dan mungkin berair. Konjungtiva
yang mengalami iritasi akan tampak merah dan mengeluarkan kotoran.
Konjungtivitis karena bakteri mengeluarkan kotoran yang kental dan
berwarna putih. Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan
kotoran yang jernih
Keratokonjungtivitis: kekeringan pada kedua mata
yang berlangsung lama akibat menurunnya fungsi kelenjar air mata, yang
menyebabkan dehidrasi pada konjungtiva dan kornea.
Konjungtivitis Vernalis: penyakit alergi mata sepanjang tahun menahun di daerah tropis seperti Indonesia.
Glaukoma: kerusakan penglihatan yang biasanya disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata. Meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara produksi dan pembuangan cairan dalam bola mata, sehingga merusak jaringan-jaringan syaraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata.
Trachoma merupakan infeksi pada mata yg disebabkan oleh Chlamydia trachomatis.
Uveitis adalah peradangan pada uvea atau bola mata
ALERGI OBAT
12.40
No comments
Pernahkah anda mengalami gatal-gatal setelah
minum obat atau mengalami bengkak pada mata dan sesak nafas setelah minum
obat tertentu? Bila ya, kemungkinan anda mengalami reaksi alergi terhadap
obat-obat tertentu.
Sebenarnya
apakah alergi itu?
Alergi merupakan suatu respon tubuh yang
diperantarai oleh system imun terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Penyebab alergi (allergen) ada beberapa macam, diantaranya adalah
makanan, debu dan obat. Bentuk spesifik dari reaksi alergi obat yang
mudah dikenali adalah gatal-gatal, kemerahan ditubuh atau bisa pula
timbul bengkak pada mata yang terkadang disertai sesak nafas.
Obat-obat yang sering timbulkan reaksi alergi adalah Penislin,
Amoksisilin, antibiotika golongan sulfa, Antalgi (atau sering dikenal
dengan alergi Gin-Gin).
Alergi Penisilin & Amoksisilin
Penisilin merupakan salah satu golongan antibiotika yang cukup sering
menimbulkan reaksi alergi pada orang-orang yang sensitive. Bagi mereka
yang memiliki riwayat alergi penisilin sebaiknya juga menghindari
obat-obat yang satu golongan dengannya antara lain : amoksisilin,
ampisilin, penisilin prokain, phenoxymethylpenicilin. Bentuk alergi yang
muncul biasanya berupa gatal-gatal, kemerahan di kulit, Steven’s
Johnson Syndrome, atau syok anafilaksi bila obat yang diberikan berupa
injeksi.
Alergi Sulfa
Antibiotika golongan lain yang juga cukup sering menimbulkan reaksi
alergi adalah golongan sulfa. Yang termasuk dalam golongan Sulfa ini
antara lain : Cotrimoxazole, Sulfadoxin (biasanya kombinasi dengan
Pyrimethamine untuk pengobatan malaria), Sulfadiazine, Sulfasalazine.
Alergi Gin-Gin
Antalgin, salah satu obat pengurang rasa sakit, juga termasuk salah
satu obat yang cukup sering menimbulkan reaksi alergi. Alergi antalgin
ini lebih dikenal dengan sebutan “Alergi Gin-Gin”. Reaksi alergi
terhadap Gin-Gin ini cukup unik, karena bentuk alergi yang muncul cukup
khas yaitu bengkak pada pelupuk mata, dan terkadang disertai sesak
nafas, namun ada pula yang mengalami alergi antalgin dengan bentuk
gatal-gatal atau kemerahan di kulit. Bagi mereka yang memiliki riwayat
alergi antalgin dengan bentuk alergi bengkak pada pelupuk mata dan sesak
nafas, sebaiknya menghindari obat-obat yang termasuk
analgetik-antiradang, seperti : Asam Mefenamat, Diklofenak, Piroxicam,
Ketoprofen, Ketorolac, Dexketoprofen. Karena obat-obat ini potensial
menimbulkan reaksi alergi yang sama dengan alergi antalgin.
Tips aman sebelum minum obat :
1. Pastikan obat yang diminum telah benar.
2. Pastikan anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat yang anda pergunakan.
3. Gunakan obat sesuai petunjuk dokter.
4. Informasikan kepada dokter atau petugas farmasi bila anda memiliki riwayat alergi obat
5. Bawalah selalu catatan alergi obat yang anda miliki dan tunjukkan kepada dokter yang merawat.
Cara Pemberian Obat Pada Anak dan Bayi
12.09
No comments
Berikut ini adalah
pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh orangtua anak maupun bayi
di Farmasi RS Kartini
Mojosari Mojokerto :
Apa yang diperhatikan dokter saat memberikan obat pada bayi
atau anak?
|
Saat meresepkan obat untuk bayi dan anak, dokter akan melihat:
- Diagnosa penyakit berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium (jika diperlukan).
- Usia bayi. Semakin kecil usia bayi semakin banyak obat yang belum boleh diberikan.
- Berat badan bayi. Dosis obat diberikan berdasarkan berat bayi sehingga penimbangan berat badan sangat penting.
Bergantung jenis obatnya, jika:
- Antibiotik. Tidak boleh! Apapun bentuknya baik itu sirup atau puyer. Antibiotik harus dihabiskan atau sesuai instruksi dokter.
- Racikan. Baik sirup maupun puyer sebaiknya tidak diberikan, dikhawatirkan terdapat jenis obat yang tidak bisa dikonsumsi kembali.
- Obat sirup. Boleh diberikan, misalnya obat penurun panas, batuk, pilek, dan lain-lain.
- Puyer, seperti obat kejang atau obat emergency lainnya, bisa diberikan asalkan kondisi obat tidak berubah, baik warna atau tekstur (menggumpal/tidak). Serta, berat badan atau usia bayi tidak jauh berbeda saat obat tersebut diberikan.
Obat sirup dapat tahan berapa lama setelah kemasannya dibuka?
Sebenarnya tidak ada waktu yang pasti. Ibu sebaiknya mengecek kembali kondisi dan tanggal kadaluwarsa obat.
Bagaimana cara penyimpanan yang baik untuk obat sirup sisa?
- Tutup botol obat dengan rapat, cuci/lap dengan air hangat untuk menghilangkan sisa obat di luar botol.
- Letakkan di tempat yang tertera dalam kemasan obat. Jika diminta di dalam lemari pendingin, sebaiknya tidak di freezer, tempatkan pada wadah terpisah yang tertutup agar tidak terkontaminasi dari sayuran atau bahan lainnya yang ada dalam lemari pendingin.
- Simpan dalam suhu ruangan yang terjaga (26 - 27 derajat Celsius) dan hindarkan dari sinar matahari langsung.
Bolehkah si kecil diberikan obat milik bayi atau anak lain?
Lihat kondisi si kecil. Prinsipnya boleh saja, terbatas obat untuk
pertolongan pertama, misalnya penurun panas, asalkan usia atau berat
badan antara bayi satu dengan lainnya tidak jauh berbeda, bisa
menggunakan aturan pemakaian yang sama. Tapi bila berbeda berat badan
maupun usianya tanyakan kepada apoteker Anda. Untuk obat-obat selain
obat penurun panas disarankan untuk memeriksakan ke dokter agar
pengobatan sesuai dengan kondisi dan dosis yang diperlukan.
Mana lebih baik, obat penurun panas golongan paracetamol atau ibuprofen?
Dua-duanya sama saja, namun kadang ada yang merasa lebih cocok menggunakan paracetamol dibandingkan ibuprofen atau sebaliknya.
Tapi biasanya untuk anak yang memiliki riwayat kejang atau panas yang
sulit turun, dokter mungkin mengombinasikan 2 jenis obat penurun panas
yang diberikan secara selang-seling.
Untuk kasus yang diduga demam berdarah dengue, pemberian parasetamol
menjadi pilihan. Dikarenakan pemberian ibuprofen diduga dapat
mengakibatkan turunnya jumlah trombosit.
Pemberian diulang 4 - 6 jam setelah pemberian obat sebelumnya. Jika panas sulit turun, ibu dapat memberikan bayi minum lebih banyak dan mengompres badannya dengan air hangat.
Mana lebih baik, obat penurun panas lewat mulut atau anus?
Sama saja, namun obat yang diberikan melalui anus bereaksi lebih
cepat. Tetapi pemberiannya disesuaikan juga dengan keluhan si kecil.
Jika bayi muntah, obat akan diberikan melalui anus. Namun jika bayi
menderita diare, akan lebih efektif jika obat diberikan lewat mulut.
Bolehkah menghentikan pemberian antibiotik sebelum waktunya?
Tidak boleh karena dapat menimbulkan resistensi / kebalnya kuman terhadap obat. Ibu juga tidak boleh mengganti aturan minumnya, misal: 4x1 menjadi 3x1 karena tiap antibiotik memiliki masa kerjanya sendiri. Seandainya si kecil terlewat 1x waktu minum antibiotik, Ibu tetap memberikannya sesuai petunjuk pemakaian dengan selang waktu lebih singkat, misalnya: seharusnya bayi minum obat pukul 9 tapi dipercepat menjadi pukul 6.
Benarkah pemberian antibiotik pada bayi dapat mengakibatkan gigi kuning saat anak besar? Saat Ibu masih kecil, ada jenis antibiotik Tetracycline. Nah, jenis ini dapat menyebabkan gigi kuning saat si kecil besar. Namun jangan khawatir karena sekarang sudah jarang digunakan.
Apakah obat paten lebih baik daripada obat generik?
Antara paten dan generik memiliki kualitas yang sama. Dikarenakan
memiliki kandungan yang sama pula. Obat paten biasanya jauh lebih mahal
dibandingkan obat generiknya dikarenakan bahan tambahan, biaya
pengemasan dan biaya promosinya. Namun kadang dokter meresepkan obat
paten dikarenakan ada beberapa jenis obat yang belum tersedia
generiknya.
Mungkinkah terjadi reaksi alergi pada bayi saat pemberian obat? Jika ya, bagaimana ciri-cirinya?
Reaksi alergi karena pemberian obat sangat mungkin terjadi.
Ciri-ciri yang timbul bergantung pada sistem apa yang terkena, misalnya:
- Pencernaan, ditandai bayi mengalami mual, muntah sampai diare.
- Pernapasan, ditandai dengan suara grok-grok akibat produksi lendir yang berlebih. Bahkan bisa sampai terjadi sesak napas.
- Kulit, timbul bercak-bercak merah, gatal sampai melepuh.
Reaksi alergi ini dapat timbul langsung sehabis obat diberikan atau
bahkan beberapa hari setelahnya. Jadi, ibu disarankan untuk menyimpan
copy resep maupun kuitansi pembayaran obat si kecil guna mencari tahu
obat mana yang menimbulkan reaksi alergi. Dengan adanya data obat apa
saja yang pernah digunakan, ibu dapat mengetahui riwayat pengobatan si
kecil pula.
Apa tindakan orangtua jika bayinya mengalami reaksi alergi obat?
Yang pertama dilakukan adalah menghentikan penggunaan obat untuk menghindari reaksi yang lebih lagi.
Tindakan yang dapat dilakukan bergantung keluhan yang timbul, jika:
- Ringan, sebatas gatal dan merah-merah, Ibu cukup menghentikan pemberian obatnya dan beri obat topikal pada daerah yang terkena.
- Berat, seperti muntah-muntah, diare sampai sesak, segera hentikan pemberian obat dan bawa ke pusat kesehatan terdekat.
Bolehkah menaikkan/menurunkan dosis obat secara mandiri oleh orangtua?
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter, jangan menurunkan/menaikkan
dosis secara mandiri. Jika overdosis, dapat mengakibatkan gangguan hati
dan ginjal pada jangka panjang. Namun, jika dosisnya kurang, maka obat
tidak dapat bekerja secara optimal.
Bagaimana jika bayi memuntahkan obat?
Jika obat yang diberikan langsung dimuntahkan, Ibu bisa memberikan
lagi dengan dosis yang sama. Namun jika si kecil muntah setelah 30
menit, Ibu tidak perlu mengulangi, karena usus akan menyerap sebagian
besar obat pada waktu 30 - 45 menit setelah pemberian.
Hubungi dokter anak Anda, bila si kecil bolak-balik muntah. Pemberian
dosis obat yang terlalu sering bisa menyebabkan muntah maupun diare,
terutama pada beberapa jenis antibiotika. Kalau sudah begini, pemberian
antibiotika bisa dilakukan dengan cara disuntik.
Bolehkah mencampur obat, misalnya obat sirup dicampur puyer?
Boleh, tetapi Ibu harus memerhatikan waktu pemberiannya. Jangan
menggabungkan obat yang seharusnya diminum sebelum makan dengan obat
setelah makan.
Manakah yang lebih baik, obat sirup atau puyer?
Sama saja, namun jika obat yang diresepkan jumlahnya banyak, maka
demi kepraktisan biasanya dokter meresepkan obat racikan agar si kecil
tidak perlu meminum banyak obat.
Bolehkah memberikan obat pada bayi dengan dicampur madu?
Anak-anak sering tidak nyaman dengan rasa obat yang sebagian besar
pahit. Untuk memperbaiki rasa sebaiknya bisa diberikan air gula maupun
madu murni. Namun kadang dikhawatirkan madu yang beredar belum tentu
baik, kadar gula yang tinggi juga bisa menyebabkan batuk. Jika terpaksa
harus memberikan puyer yang pahit, Ibu bisa meminta tambahan
penetralisir rasa di apotek terdekat.
Bolehkah bayi langsung meminum susu setelah minum obat?
Bergantung jenis obatnya. Ada yang bisa namun ada juga yang menunggu
30 menit setelah pemberian obat, karena ada beberapa obat tertentu yang
larut dalam susu.
Ada beberapa obat yang boleh diberikan bersama dengan susu. Misalnya
sediaan serbuk Lactobacillus (yang biasa digunakan untuk mengatasi diare
pada anak). Namun susu harus diminum semuanya agar obat yang diterima
si kecil sesuai dengan dosisnya.
Tip mudah memberikan obat pada bayi?
- Ciptakan suasana yang santai, jika si kecil suka mendengar musik maka mainkan musik. Alihkan perhatian agar ia tidak tahu akan diberi obat.
- Hindari penggunaan suara keras saat memberikan obat. Gunakan nada lembut dan Ibu dalam kondisi rileks.
- Posisikan bayi dengan kepala lebih tinggi agar obat tidak masuk ke paru-paru. Umumnya, memberi obat pada bayi lebih susah, karena ia suka berontak. Makanya, posisi tubuhnya musti pas. Caranya? Pangku si kecil, lalu aturlah agar posisinya setengah duduk.
Catatan:
Jangan menelentangkan bayi, sebab obat bisa
masuk ke paru-paru. Khusus bayi, sebaiknya obat cair diberikan dengan
pipet. Bayi kan belum bisa menelan dari sendok! Ada triknya agar obat
tadi benar-benar ditelan si kecil. Misalnya, letakkan pipet di sudut
mulut bayi, lalu secara perlahan-lahan keluarkan obat. Letakkan ujung
pipet obat di bibir bawah si kecil, biarkan obat mengalir ke dalam
mulut.
Selasa, 10 Januari 2012
AMPUTASI
13.17
No comments
ASKEP AMPUTASI
A. Pengertian
Amputasi adalah tindakan pembedahan dengan membuang bagian tubuh.
B. Etiologi
Indikasi utama bedah amputasi adalah karena :
1. Iskemia
karena penyakit reskularisasi perifer, biasanya pada orang tua, seperti
klien dengan artherosklerosis, Diabetes Mellitus.
2. Trauma
amputasi, bisa diakibatkan karena perang, kecelakaan, thermal injury
seperti terbakar, tumor, infeksi, gangguan metabolisme seperti pagets
disease dan kelainan kongenital.
C. Patofisiologi
Dilakukan sebagian kecil sampai dengan sebagian besar dari tubuh, dengan dua metode :
1. Metode terbuka (guillotine amputasi).
Metode ini
digunakan pada klien dengan infeksi yang mengembang. Bentuknya
benar-benar terbuka dan dipasang drainage agar luka bersih, dan luka
dapat ditutup setelah tidak terinfeksi.
2. Metode tertutup (flap amputasi)
Pada metode ini, kulit tepi ditarik pada atas ujung tulang dan dijahit pada daerah yang diamputasi.
3. Tidak semua amputasi dioperasi dengan terencana, klasifikasi yang lain adalah karena trauma amputasi.
D. Tingkatan Amputasi
1. Ekstremitas atas
Amputasi
pada ekstremitas atas dapat mengenai tangan kanan atau kiri. Hal ini
berkaitan dengan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, mandi,
berpakaian dan aktivitas yang lainnya yang melibatkan tangan.
2. Ekstremitas bawah
Amputasi pada
ekstremitas ini dapat mengenai semua atau sebagian dari jari-jari kaki
yang menimbulkan seminimal mungkin kemampuannya.
Adapun amputasi yang sering terjadi pada ekstremitas ini dibagi menjadi dua letak amputasi yaitu :
a. Amputasi dibawah lutut (below knee amputation).
Ada 2 metode pada amputasi jenis ini yaitu amputasi pada nonischemic limb dan inschemic limb.
b. Amputasi diatas lutut
Amputasi ini memegang angka penyembuhan tertinggi pada pasien dengan penyakit vaskuler perifer.
3. Nekrosis.
Pada keadaan nekrosis biasanya dilakukan dulu terapi konservatif, bila
tidak berhasil dilakukan reamputasi dengan level yang lebih tinggi.
4. Kontraktur.
Kontraktur sendi dapat dicegah dengan mengatur letak stump amputasi
serta melakukan latihan sedini mungkin. Terjadinya kontraktur sendi
karena sendi terlalu lama diistirahatkan atau tidak di gerakkan.
5. Neuroma. Terjadi pada ujung-ujung saraf yang dipotong terlalu rendah sehingga melengket dengan kulit ujung stump. Hal ini dapat dicegah dengan memotong saraf lebih proximal dari stump sehingga tertanam di dalam otot.
6. Phantom
sensation. Hampir selalu terjadi dimana penderita merasakan masih
utuhnya ekstremitas tersebut disertai rasa nyeri. Hal ini dapat diatasi
dengan obat-obatan, stimulasi terhadap saraf dan juga dengan cara
kombinasi.
E. Penatalaksanaan Amputasi
Amputasi dianggap selesai setelah dipasang prostesis yang baik dan berfungsi.
Ada 2 cara perawatan post amputasi yaitu :
1. Rigid dressing
Yaitu dengan
menggunakan plaster of paris yang dipasang waktu dikamar operasi. Pada
waktu memasang harus direncanakan apakah penderita harus immobilisasi
atau tidak. Bila tidak diperlukan pemasangan segera dengan memperhatikan
jangan sampai menyebabkan konstriksi stump dan memasang balutan pada
ujung stump serta tempat-tempat tulang yang menonjol. Keuntungan cara ini bisa mencegah oedema, mengurangi nyeri dan mempercepat posisi berdiri.
Setelah
pemasangan rigid dressing bisa dilanjutkan dengan mobilisasi segera,
mobilisasi setelah 7 – 10 hari post operasi setelah luka sembuh, setelah
2 – 3 minggu, setelah stump sembuh dan mature. Namun untuk mobilisasi
dengan rigid dressing ini dipertimbangkan juga faktor usia, kekuatan,
kecerdasan penderita, tersedianya perawat yang terampil, therapist dan
prosthetist serta kerelaan dan kemauan dokter bedah untuk melakukan
supervisi program perawatan. Rigid dressing dibuka pada hari ke 7 – 10
post operasi untuk melihat luka operasi atau bila ditemukan cast yang
kendor atau tanda-tanda infeksi lokal atau sistemik.
2. Soft dressing
Yaitu bila
ujung stump dirawat secara konvensional, maka digunakan pembalut steril
yang rapi dan semua tulang yang menonjol dipasang bantalan yang cukup.
Harus diperhatikan penggunaan elastik verban jangan sampai menyebabkan
konstriksi pada stump. Ujung stump dielevasi dengan meninggikan kaki
tempat tidur, melakukan elevasi dengan mengganjal bantal pada stump
tidak baik sebab akan menyebabkan fleksi kontraktur. Biasanya luka
diganti balutan dan drain dicabut setelah 48 jam. Ujung stump ditekan
sedikit dengan soft dressing dan pasien diizinkan secepat mungkin untuk
berdiri setelah kondisinya mengizinkan. Biasanya jahitan dibuka pada
hari ke 10 – 14 post operasi. Pada amputasi diatas lutut, penderita
diperingatkan untuk tidak meletakkan bantal dibawah stump, hal ini perlu
diperhatikan untuk mencegah terjadinya kontraktur.
F. Dampak Masalah Terhadap Sistem Tubuh.
Adapun pengaruhnya meliputi :
1. Kecepatan metabolisme
Jika
seseorang dalam keadaan immobilisasi maka akan menyebabkan penekanan
pada fungsi simpatik serta penurunan katekolamin dalam darah sehingga
menurunkan kecepatan metabolisme basal.
2. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Adanya
penurunan serum protein tubuh akibat proses katabolisme lebih besar dari
anabolisme, maka akan mengubah tekanan osmotik koloid plasma, hal ini
menyebabkan pergeseran cairan intravaskuler ke luar keruang interstitial
pada bagian tubuh yang rendah sehingga menyebabkan oedema. Immobilitas
menyebabkan sumber stressor bagi klien sehingga menyebabkan kecemasan
yang akan memberikan rangsangan ke hypotalamus posterior untuk
menghambat pengeluaran ADH, sehingga terjadi peningkatan diuresis.
3. Sistem respirasi
a. Penurunan kapasitas paru
Pada
klien immobilisasi dalam posisi baring terlentang, maka kontraksi otot
intercosta relatif kecil, diafragma otot perut dalam rangka mencapai
inspirasi maksimal dan ekspirasi paksa.
b. Perubahan perfusi setempat
Dalam
posisi tidur terlentang, pada sirkulasi pulmonal terjadi perbedaan
rasio ventilasi dengan perfusi setempat, jika secara mendadak maka akan
terjadi peningkatan metabolisme (karena latihan atau infeksi) terjadi
hipoksia.
c. Mekanisme batuk tidak efektif
Akibat
immobilisasi terjadi penurunan kerja siliaris saluran pernafasan
sehingga sekresi mukus cenderung menumpuk dan menjadi lebih kental dan
mengganggu gerakan siliaris normal.
4. Sistem Kardiovaskuler
a. Peningkatan denyut nadi
Terjadi
sebagai manifestasi klinik pengaruh faktor metabolik, endokrin dan
mekanisme pada keadaan yang menghasilkan adrenergik sering dijumpai pada
pasien dengan immobilisasi.
b. Penurunan cardiac reserve
Dibawah
pengaruh adrenergik denyut jantung meningkat, hal ini mengakibatkan
waktu pengisian diastolik memendek dan penurunan isi sekuncup.
c. Orthostatik Hipotensi
Pada
keadaan immobilisasi terjadi perubahan sirkulasi perifer, dimana
anterior dan venula tungkai berkontraksi tidak adekuat, vasodilatasi
lebih panjang dari pada vasokontriksi sehingga darah banyak berkumpul di
ekstremitas bawah, volume darah yang bersirkulasi menurun, jumlah darah
ke ventrikel saat diastolik tidak cukup untuk memenuhi perfusi ke otak
dan tekanan darah menurun, akibatnya klien merasakan pusing pada saat
bangun tidur serta dapat juga merasakan pingsan.
5. Sistem Muskuloskeletal
a. Penurunan kekuatan otot
Dengan adanya immobilisasi dan gangguan sistem vaskuler memungkinkan suplai O2
dan nutrisi sangat berkurang pada jaringan, demikian pula dengan
pembuangan sisa metabolisme akan terganggu sehingga menjadikan kelelahan
otot.
b. Atropi otot
Karena
adanya penurunan stabilitas dari anggota gerak dan adanya penurunan
fungsi persarafan. Hal ini menyebabkan terjadinya atropi dan paralisis
otot.
c. Kontraktur sendi
Kombinasi dari adanya atropi dan penurunan kekuatan otot serta adanya keterbatasan gerak.
d. Osteoporosis
Terjadi
penurunan metabolisme kalsium. Hal ini menurunkan persenyawaan organik
dan anorganik sehingga massa tulang menipis dan tulang menjadi keropos.
6. Sistem Pencernaan
a. Anoreksia
Akibat
penurunan dari sekresi kelenjar pencernaan dan mempengaruhi sekresi
kelenjar pencernaan dan mempengaruhi perubahan sekresi serta penurunan
kebutuhan kalori yang menyebabkan menurunnya nafsu makan.
b. Konstipasi
Meningkatnya
jumlah adrenergik akan menghambat pristaltik usus dan spincter anus
menjadi kontriksi sehingga reabsorbsi cairan meningkat dalam colon,
menjadikan faeces lebih keras dan orang sulit buang air besar.
7. Sistem perkemihan
Dalam kondisi
tidur terlentang, renal pelvis ureter dan kandung kencing berada dalam
keadaan sejajar, sehingga aliran urine harus melawan gaya gravitasi,
pelvis renal banyak menahan urine sehingga dapat menyebabkan :
- Akumulasi endapan urine di renal pelvis akan mudah membentuk batu ginjal.
- Tertahannya urine pada ginjal akan menyebabkan berkembang biaknya kuman dan dapat menyebabkan ISK.
8. Sistem integumen
Tirah baring
yang lama, maka tubuh bagian bawah seperti punggung dan bokong akan
tertekan sehingga akan menyebabkan penurunan suplai darah dan nutrisi ke
jaringan. Jika hal ini dibiarkan akan terjadi ischemia, hyperemis dan
akan normal kembali jika tekanan dihilangkan dan kulit dimasase untuk
meningkatkan suplai darah.
G. Diagnosa Keperawatan
Untuk klien dengan amputasi diagnosa keperawatan yang lazim terjadi adalah :
1. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kehilangan anggota tubuh.
2. Gangguan konsep diri ; body image berhubungan dengan perubahan fisik.
3. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan otot.
4. Gangguan pemenuhan ADL; personal hygiene kurang berhubungan dengan kurangnya kemampuan dalam merawat diri.
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.
6. Potensial kontraktur berhubungan dengan immobilisasi.
7. Potensial infeksi berhubungan dengan adanya luka yang terbuka.
H. Perencanaan
1. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kehilangan anggota tubuh.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang : Mobilisasi fisik terpenuhi.
· Jangka Pendek :
- Klien dapat menggerakkan anggota tubuhnya yang lainnya yang masih ada.
- Klien dapat merubah posisi dari posisi tidur ke posisi duduk.
- ROM, tonus dan kekuatan otot terpelihara.
- Klien dapat melakukan ambulasi.
b. Intervensi :
1.) Kaji ketidakmampuan bergerak klien yang diakibatkan oleh prosedur pengobatan dan catat persepsi klien terhadap immobilisasi.
Rasional : Dengan
mengetahui derajat ketidakmampuan bergerak klien dan persepsi klien
terhadap immobilisasi akan dapat menemukan aktivitas mana saja yang
perlu dilakukan.
2.) Latih klien untuk menggerakkan anggota badan yang masih ada.
Rasional : Pergerakan dapat meningkatkan aliran darah ke otot, memelihara pergerakan sendi dan mencegah kontraktur, atropi.
3.) Tingkatkan ambulasi klien seperti mengajarkan menggunakan tongkat dan kursi roda.
Rasional : Dengan
ambulasi demikian klien dapat mengenal dan menggunakan alat-alat yang
perlu digunakan oleh klien dan juga untuk memenuhi aktivitas klien.
4.) Ganti posisi klien setiap 3 – 4 jam secara periodik
Rasional : Pergantian posisi setiap 3 – 4 jam dapat mencegah terjadinya kontraktur.
5.) Bantu klien mengganti posisi dari tidur ke duduk dan turun dari tempat tidur.
Rasional : Membantu klien untuk meningkatkan kemampuan dalam duduk dan turun dari tempat tidur.
2. Gangguan konsep diri ; body image berhubungan dengan perubahan fisik.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang : Klien dapat menerima keadaan fisiknya.
· Jangka Pendek :
- Klien dapat meningkatkan body image dan harga dirinya.
- Klien dapat berperan serta aktif selama rehabilitasi dan self care.
3. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan otot.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang : Nyeri berkurang atau hilang
· Jangka Pendek :
- Ekspresi wajah klien tidak meringis kesakitan
- Klien menyatakan nyerinya berkurang
- Klien mampu beraktivitas tanpa mengeluh nyeri.
b. Intervensi :
1.) Tinggikan posisi stump
Rasional : Posisi stump lebih tinggi akan meningkatkan aliran balik vena, mengurangi edema dan nyeri.
2.) Evaluasi derajat nyeri, catat lokasi, karakteristik dan intensitasnya, catat perubahan tanda-tanda vital dan emosi.
Rasional : Merupakan intervensi monitoring yang efektif. Tingkat kegelisahan mempengaruhi persepsi reaksi nyeri.
3.) Berikan teknik penanganan stress seperti relaksasi, latihan nafas dalam atau massase dan distraksi.
Rasional : Distraksi
untuk mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri karena perhatian klien
dialihkan pada hal-hal lain, teknik relaksasi akan mengurangi
ketegangan pada otot yang menurunkan rangsang nyeri pada saraf-saraf
nyeri.
4.) Kolaborasi pemberian analgetik
Rasional : Analgetik
dapat meningkatkan ambang nyeri pada pusat nyeri di otak atau dapat
membloking rangsang nyeri sehingga tidak sampai ke susunan saraf pusat.
4. Gangguan pemenuhan ADL; personal hygiene kurang berhubungan dengan kurangnya kemampuan dalam merawat diri.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang : Klien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri.
· Jangka Pendek :
- Tubuh, mulut dan gigi bersih serta tidak berbau.
- Kuku pendek dan bersih.
- Rambut bersih dan rapih
- Pakaian, tempat tidur dan meja klien bersih dan rapih.
- Klien mengatakan merasa nyaman.
b. Intervensi :
1.) Bantu
klien dalam hal mandi dan gosok gigi dengan cara mendekatkan alat-alat
mandi, dan menyediakan air di pinggirnya, jika klien mampu.
Rasional : Dengan
menyediakan air dan mendekatkan alat-alat mandi maka akan mendorong
kemandirian klien dalam hal perawatan dan melakukan aktivitas.
2.) Bantu klien dalam mencuci rambut dan potong kuku.
Rasional : Dengan membantu klien dalam mencuci rambut dan memotong kuku maka kebersihan rambut dan kuku terpenuhi.
3.) Anjurkan klien untuk senantiasa merapikan rambut dan mengganti pakaiannya setiap hari.
Rasional : Dengan membersihkan dan merapihkan lingkungan akan memberikan rasa nyaman klien.
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang : Klien dapat sembuh tanpa komplikasi seperti infeksi.
· Jangka Pendek :
- Kulit bersih dan kelembaban cukup.
- Kulit tidak berwarna merah.
- Kulit pada bokong tidak terasa ngilu.
b. Intervensi :
1.) Kerjasama dengan keluarga untuk selalu menyediakan sabun mandi saat mandi.
Rasional : Sabun mengandung antiseptik yang dapat menghilangkan kuman dan kotoran pada kulit sehingga kulit bersih dan tetap lembab.
2.) Pelihara kebersihan dan kerapihan alat tenun setiap hari.
Rasional : Alat tenun yang bersih dan rapih mengurangi resiko kerusakan kulit dan mencegah masuknya mikroorganisme.
3.) Anjurkan pada klien untuk merubah posisi tidurnya setiap 3 – 4 jam sekali
Rasional : Untuk mencegah penekanan yang terlalu lama yang dapat menyebabkan iritasi.
6. Resiko tinggi terhadap kontraktur berhubungan dengan immobilisasi.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang : Kontraktur tidak terjadi.
· Jangka Pendek :
- Klien dapat melakukan latihan rentang gerak.
- Setiap persendian dapat digerakkan dengan baik.
- Tidak terjadi tanda-tanda kontraktur seperti kaku pada persendian.
b. Intervensi :
1.) Pertahankan
peningkatan kontinyu dari puntung selama 24 – 48 jam sesuai pesanan.
Jangan menekuk lutut, tempat tidur atau menempatkan bantal dibawah sisa
tungkai, tinggikan kaku tempat tidur melalui blok untuk meninggikan
puntung.
Rasional : Peninggian menurunkan edema dan menurunkan resiko kontraktur fleksi dari panggul.
2.) Tempatkan
klien pada posisi telungkup selama 30 menit 3 – 4 kali setiap hari
setelah periode yang ditentukan dari peninggian kontinyu.
Rasional : Otot normalnya berkontraksi waktu dipotong. Posisi telungkup membantu mempertahankan tungkai sisa pada ekstensi penuh.
3.) Tempatkan rol trokanter disamping paha untuk mempertahankan tungkai adduksi.
Rasional : Kontraktur adduksi dapat terjadi karena otot fleksor lebih kuat dari pada otot ekstensor.
4.) Mulai
latihan rentang gerak pada puntung 2 – 3 kali sehari mulai pada hari
pertama pasca operasi. Konsul terapist fisik untuk latihan yang tepat.
Rasional : Latihan rentang gerak membantu mempertahankan fleksibilitas dan tonus otot.
7. Potensial infeksi berhubungan dengan adanya luka yang terbuka.
a. Tujuan :
· Jangka Panjang : Infeksi tidak terjadi
· Jangka Pendek :
- Luka bersih dan kering
- Daerah sekitar luka tidak kemerahan dan tidak bengkak.
- Tanda-tanda vital normal
- Nilai leukosit normal (5000 – 10.000/mm3)
b. Intervensi :
1.) Observasi keadaan luka
Rasional : Untuk memonitor bila ada tanda-tanda infeksi sehingga akan cepat ditanggulangi.
2.) Gunakan teknik aseptik dan antiseptik dalam melakukan setiap tindakan keperawatan
Rasional : Tehnik aseptik dan antiseptik untuk mencegah pertumbuhan atau membunuh kuman sehingga infeksi tidak terjadi.
3.) Ganti balutan 2 kali sehari dengan alat yang steril.
Rasional : Mengganti
balutan untuk menjaga agar luka tetap bersih dan dengan menggunakan
peralatan yang steril agar luka tidak terkontaminasi oleh kuman dari
luar.
4.) Monitor LED
Rasional : Memonitor LED untuk mengetahui adanya leukositosis yang merupakan tanda-tanda infeksi.
5.) Monitor tanda-tanda vital
Rasional : Peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi dan penurunan tekanan darah merupakan salah satu terjadinya infeksi
Sumber:
1. Asep Setiawan, SKp, et all, Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
2. Schwartz Stures dan Spencer, Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah,